SAUDAGAR TOMAT
Dengan  perasaan kecewa dan sedih akhirnya dia meninggalkan perusahaan tersebut  dan kembali ke kampung.  Dengan sisa semangatnya dia mencoba bercocok  tanam sebagai lahan kehidupannya. 
Lima  tahun kemudian di sebuah kampung ada seorang saudagar tomat yang sangat  sukses.  Berita kesuksesannya bahkan sudah menyebar ke kota.  Kemudian  suatu hari seorang wartawan perempuan berkunjung ke kampung tersebut dan  akhirnya bertemu dengan saudagar tomat itu.  “Pak, apakah bisa  diceritakan bagaimana perjalanan hidup Bapak sehingga bisa menjadi  saudagar tomat yang sangat sukses seperti ini?”  Sang saudagar tomat pun  bercerita banyak kepada sang wartawan.  Di akhir wawancara, wartawan  berkata, “Terima kasih Pak, atas ceritanya.  Apakah Bapak punya email?   Supaya nanti lebih mudah berkomunikasi dengan Bapak.”  Mendengar kata  ‘email’ ia mengerutkan dahinya sambil berkata, “Bu wartawan, saya tidak  punya email.  Kalau saya punya email, mungkin saya tidak bisa menjadi  saudagar tomat yang sukses di kampung ini, karena mungkin saya masih  menjadi tukang sapu di Jakarta.”
Dalam  hidup selalu ada kabar baik dan kabar buruk.  Kita tidak pernah tahu  apa maksud semua yang sedang disiapkan Sang Maha Pencipta untuk kita.   Yang bisa kita lakukan, baik itu kabar baik ataupun kabar buruk adalah  menjalankannya dengan pikiran dan hati yang positif.  Sebuah pepatah  sangat terkenal berkata, “Anda akan menjadi seperti apa yang sering anda  pikirkan.” (email)