AMAZING GRACE
| Pada  suatu hari, John terkena wabah penyakit dan terkapar hampir mati di  Afrika.  Kali lainnya ia nyaris tewas tenggelam ketika kapalnya ditimpa  badai sepanjang hari dan malam.  Setelah menderita sakit keras pada usia  29 tahun, ia melepaskan pekerjaannya sebagai nakhoda dan bekerja di  kantor pabean pelabuhan.  Sejak itu John mulai membaca banyak buku untuk  mengejar ketertinggalan pendidikan masa mudanya.  Salah satu buku yang  dipelajarinya adalah Alkitab. Ia merasa terpesona membaca tentang  anugerah Allah kepada manusia yang tampak dalam diri dan pekerjaan  Yesus. Setelah  sembilan tahun mempersiapkan diri, John Newton menjadi pendeta gereja  Anglikan.  Bidang yang banyak ditekuninya adalah pelayanan kepada orang  sakit jiwa, pemberantasan perbudakan, diakonia dan musik gereja.  Tidak  kurang dari 300 lagu dikarang oleh John. Salah satu diantaranya adalah  Amazing Grace yang merupakan ungkapan rasa takjub dan terpesonanya dia  akan anugerah Allah. Allah  memberi hidup bukan karena manusia berhak menerimanya, melainkan  semata-mata karena anugerah.  Menerima suatu pemberian yang indah,  padahal sebenarnya kita tidak berhak menerimanya, adalah anugerah.  John  Newton merasakan dan mengakui, bahwa setiap hari sepanjang hidupnya ia  menerima banyak anugerah Allah. Pada  usia 80 tahun, John menjadi pikun.  Namun ia berkata, “Tetapi ada dua  hal yang saya tidak bisa lupa, bahwa saya orang berdosa, dan bahwa Yesus  adalah Juruselamat saya.”   (ai)   |