Di  Amerika ada sebuah tim akrobat yang sering berkeliling melakukan  pertunjukan dari kota ke kota. Dalam tim akrobat ini, salah satunya  adalah pertunjukan orang kuat. Orang itu sudah melatih dirinya menjadi  orang yang sangat perkasa. Dan ketika ia mengakhiri setiap  pertunjukannya, ia selalu mengadakan sebuah permainan. Mengajak terlibat  para penonton dengan perlombaan memeras jeruk. Ia peras jeruk dengan  jari-jari tangannya yang kuat sampai airnya habis. Lalu ia tantang semua  penonton dari kota ke kota. Barangsiapa bisa memeras jeruk bekas  perasannya sampai mengeluarkan air, maka ia akan mendapatkan seratus  dolar. Biasanya ada orang-orang yang mencoba, tetapi tidak ada yang  berhasil memenangkannya.
Suatu malam ia melakukan  pertunjukan seperti biasa dan mengakhiri dengan perlombaan itu. Ia akan  memberikan seratus dolar bagi orang yang bisa memeras jeruk bekas  perasannya sampai keluar air. Ia naikkan hadiahnya menjadi dua ratus  dolar, tiga ratus dolar bahkan sampai seribu dolar. Orang semakin  histeris untuk mencobanya. Tetapi tidak pernah ada yang bisa  mengalahkannya. Karena ia memang telah melatih otot-otot tangannya  dengan kuat sehingga saat ia memeras jeruk, maka keringlah jeruk itu.
Tidak  lama kemudian ada seorang wanita kecil agak kurus memohon untuk diberi  kesempatan mencoba perlombaan itu. Penonton pun tertawa terbahak-bahak.  Si orang kuat memberinya kesempatan. Pikirnya, bisa menjadi selingan  yang lucu dalam pertunjukannya. Maka si ibu mulai memegang jeruk itu.  Ekspresi wajahnya, tangannya yang mencoba memeras membuat penonton  tertawa tergelak-gelak dan mengolok-olok wanita itu, karena sungguh  bagaimana mungkin akan keluar airnya. Wanita itu terus menggenggam jeruk  itu dan berusaha memerasnya. Ia terus menggenggam dan meremasnya,  tetapi tidak ada air yang keluar. Orang-orang pun mulai bosan dan  menyuruh wanita itu turun. Namun, wanita itu tidak mau menyerah. Ia  mencoba dan mencoba sampai akhirnya keluarlah beberapa tetes air jeruk  dari jeruk bekas perasan orang kuat itu.
Maka cemoohan  penonton tadi segera berubah menjadi tepuk tangan riuh. Lalu si orang  kuat memanggil wanita itu,“Nyonya, aku sudah melakukan pertunjukkan  semacam ini ratusan kali. Dan, ribuan orang pernah mencobanya agar bisa  membawa pulang hadiah uang yang aku tawarkan, tapi mereka semua gagal.  Hanya kau satu-satunya yang berhasil memenangkan hadiah itu. Seribu  dolar buatmu. Boleh aku tahu, bagaimana kau bisa melakukan hal itu?”
“Begini  tuan,” jawab wanita itu, “Saya punya suami yang sedang sakit keras dan  tak bisa bekerja mencari nafkah. Saya memiliki delapan anak yang harus  saya beri makan setiap harinya. Saya harus kuat bekerja mencari uang  meski hanya mendapat beberapa dolar saja. Saya mencuci piring dan  mendapat sepuluh dolar, saya kerja lembur untuk mendapat 20 dolar, saya  kerja dobel job dan mendapat 30 dolar, dan sekarang saya disuruh hanya  memeras jeruk untuk mendapatkan seribu dolar, saya akan pegang sampai  keluar. Apalagi saat ini anak saya yang kedua sakit, anak saya yang  ketiga butuh uang pangkal sekolah, anak nomor empat butuh uang kuliah,  suami saya tidak bisa kerja lagi, saya akan pegang sampai kapanpun  sampai bisa mengeluarkan airnya.”
Apa yang bisa kita  pelajari dari kisah ini. Banyak orang sebenarnya punya kemampuan, tapi  tidak punya alasan yang cukup kuat untuk melakukannya. Orang tidak  berbuat apa-apa, bukan karena ia tidak mampu, tapi ia tidak punya alasan  yang cukup kuat. Alasan yang kuat, motivasi yang kuat membuat seseorang  menjadi mampu, bahkan mengeluarkan kemampuannya yang tersembunyi.   Seorang yang dikejar anjing tiba-tiba bisa melompati pagar yang tinggi  yang biasanya tidak bisa ia lakukan, karena ada alasan yang kuat.  Munculkan alasan yang kuat dalam hidupmu.
Wanita tadi  punya alasan yang kuat, karena ia mengasihi anak-anaknya. Ia  membandingkan dengan jenis pekerjaan lain yang jauh lebih berat dan  hasilnya tidak seberapa. Alasan yang cukup kuat adalah mengasihi orang  lain. Kalau Anda punya kasih yang besar untuk pasanganmu, untuk anakmu,  untuk keluargamu. Buatlah alasan itu untuk berbuat sebaik mungkin,  sekeras mungkin, maka engkau akan hidup jauh lebih maksimal, lebih luar  biasa dari sebelumnya.
