Batu  ginjal disebabkan oleh penggumpalan kristal mineral dan garam di  dalam  ginjal atau saluran kencing. Besarnya batu ginjal bervariasi,  dari  hanya sebesar butiran pasir sampai sebesar bola golf. Pada  kebanyakan  kasus, batu ginjal tidak menimbulkan gejala karena ukurannya  kecil  sehingga dapat terbuang sendiri melalui air seni tanpa kita  sadari.  Namun, kadang-kadang bila ukurannya besar mereka dapat  tersangkut di  saluran kencing sehingga menimbulkan sakit luar biasa yang  disebut kolik.  Dalam kasus lain, batu ginjal terus  menetap dan perlahan-lahan  membesar di dalam ginjal  sehingga  menyebabkan kerusakan permanen.  Karena alasan tersebut, penting sekali  untuk mencegah timbulnya batu  ginjal.
Penyebab
Batu ginjal terutama  disebabkan oleh kristalisasi kalsium oksalat  (sejenis garam pada  beberapa makanan) atau, yang lebih jarang, asam urat  (limbah penguraian  protein dalam tubuh). Konsumsi berlebihan  makanan yang  mengandung kalsium oksalat atau asam urat berisiko  menimbulkan batu  ginjal. Kurang mengkonsumsi cairan juga dapat menjadi  penyebab. Bila  kita kurang minum, air seni menjadi lebih kental sehingga  memudahkan  kristalisasi garam dan mineral. Kelainan metabolisme  tertentu juga  dapat membuat tubuh lebih mudah memproduksi batu ginjal.
Batu  ginjal sering terulang pembentukannya, terutama bila  faktor-faktor  seperti pola makan dan pola minum seseorang tidak berubah.  Pria dua  kali lebih sering terkena dibandingkan wanita dan risikonya  terus  meningkat seiring usia. Gejala batu ginjal dirasakan 12% pria dan  5%  wanita berumur 70 tahun.
Krisis kolik ginjal
Ketika batu ginjal tersangkut, terjadi situasi yang disebut krisis kolik ginjal.   Ini adalah kedaruratan medis yang memerlukan tindakan segera untuk   menghilangkan sakit dan mencegah komplikasi yang terkait   (pendarahan, infeksi ginjal, dll). Gejala krisis kolik ginjal adalah:
- sakit yang sangat menyengat dan tajam di ginjal (di bawah tulang rusuk belakang) yang menjalar hingga ke perut, kelamin dan paha. Rasa sakit bisa berlangsung beberapa menit atau jam yang diselingi periode nyaman.
- rasa mual dan muntah, demam atau menggigil.
- buang air tidak lancar, hanya sedikit-sedikit yang keluar. Hal ini disebabkan oleh sumbatan batu ginjal dalam aliran air seni.
- ada darah dalam air seni
Bila  Anda terkena krisis kolik ginjal, Anda harus segera memeriksakan  diri  ke dokter. Langkah terbaik biasanya adalah langsung ke bagian  gawat  darurat rumah sakit di mana tersedia peralatan yang lengkap untuk   menangani krisis Anda. Anda akan mendapatkan penghilang nyeri yang   disuntikkan agar rasa sakit Anda segera hilang. Dokter kemudian akan   memeriksa keberadaan batu ginjal dengan pemeriksaan sampel darah dan   urin serta ultrasound, CT Scan atau rontgen. Pemeriksaan ini   membantu dokter menentukan tindakan apa yang sebaiknya diambil.
Jika  batu ginjal cukup besar dan tidak dapat dikeluarkan melalui  saluran  kemih, Anda mungkin harus menjalani litotripsi atau operasi  untuk  menghilangkannya. Litotripsi menggunakan gelombang kejut atau  laser  untuk memecah batu ginjal tanpa pembedahan. Operasi yang disebut perkutaneus nefrolipotomi dilakukan bila batu ginjal terlalu besar atau berada di tempat yang tidak memungkinkan pemecahan dengan litotripsi.
Pencegahan
- Minumlah air yang cukup. Minumlah setidaknya 2 liter air sehari atau satu gelas setiap jamnya (lebih banyak bila cuaca panas atau Anda banyak beraktivitas fisik). Dengan meminum banyak air, urin Anda bertambah sehingga mengurangi konsentrasi garam dan mineral.
- Minumlah sepanjang hari. Bila Anda minum hanya di pagi hari, air tersebut akan dibuang melalui kencing dalam dua jam berikutnya sehingga konsentrasi garam dan mineral di siang hari meningkat. Anda harus membiasakan minum lebih sering.
- Pilih makanan yang kaya vitamin A. Asupan vitamin A sebesar 5000 IU per hari (setara 60 gram wortel) menyehatkan fungsi sistem urin dan mencegah pembentukan batu ginjal. Makanan yang kaya vitamin A adalah brokoli, melon, ikan, dan hati. Namun, berhati-hatilah jangan terlalu banyak mengkonsumsi makanan bervitamin A dari sumber hewani, karena kelebihan vitamin A justru menyebabkan masalah kesehatan lain.
- Kurangi garam dalam makanan. Dengan mengurangi garam, Anda mengurangi kadar kalsium dalam urin.
- Jangan berlebihan mengkonsumsi susu dan produk susu (keju, yogurt, es krim, dll) berkalsium tinggi. Kelebihan kalsium akan dibuang oleh tubuh melalui urin sehingga meningkatkan risiko batu ginjal.
- Jangan berlebihan mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium oksalat tinggi seperti cokelat, kacang, bayam, anggur, dll.
- Jangan berlebihan mengkonsumsi vitamin C dan D karena dapat mempermudah pengkristalan kalsium oksalat. Konsumsi 3 atau 4 gram vitamin C dan 400 IU vitamin D setiap hari sudah memenuhi kebutuhan sebagian besar orang.
- Perbanyak mengkonsumsi makanan yang mengandung magnesium dan vitamin B6 karena dapat mengurangi kadar kalsium oksalat dalam air seni.
- Kembangkan pola hidup aktif. Kalsium adalah unsur pembentuk tulang. Dengan hidup aktif, Anda membantu pembentukan kalsium menjadi tulang. Sebaliknya, gaya hidup kurang gerak mendukung kalsium untuk beredar dalam darah dan berisiko menjadi kristal.
- Kurangi peredaran asam urat. Semua hal yang dapat mencegah asam urat juga mencegah pembentukan batu ginjal.
