Cerita, "Papan dan Rayap"
Karena  tidak ingin mengecewakan temannya, papan yang ada rayapnya pun  digunakan untuk membuat perahu. Selang beberapa hari, perahu pun selesai  dan sudah bisa digunakan untuk melayari lautan.
Tapi  beberapa tahun kemudian, rayap-rayap itu ternyata bertelur dan menetas.  Rayap-rayap itu kemudian menggerogoti kayu kapal. Bahkan rayap-rayap itu  menyebar kemana-mana hingga memakan kayu yang ada di lambung kapal.
Kapal  terus digunakan dan tak seorang pun sadar hingga akhirnya, kayu-kayu  perahu itu pun mulai keropos. Dan, ketika dihantam oleh ombak besar, air  berhasil menembus masuk dari celah-celah dan lubang-lubang kayu.
Karena  hujan juga sering turun dengan deras, para awak perahu tidak mampu lagi  menguras air yang masuk ke dalam perahu sehingga akhirnya perahu itu  karam. Di dalamnya terdapat barang-barang berharga dan nyawa manusia.
....
Sahabatku,  Kalau saja kita sadar bahwa malapetaka besar ini sebenarnya berasal  dari hal yang remeh dan tidak berharga seperti papan yang sudah kena  rayap. Kalau saja ketika membuat perahu dahulu papan itu dibuang, tentu  saja malapetaka ini bisa dicegah.
Dan, begitulah kalau  pada kenyataannya kita sering tidak sadar kalau perbuatan-perbuatan  kesalahan kecil dan remeh yang kita lakukan kadang-kadang justru malah  menimbulkan malapetaka besar.
orang arif bijak  pernah berkata :"Berhati-hatilah dan berhematlah atas  pengeluaran-pengeluaran kecil. kebocoran kecil bisa mengaramkan kapal."