Seorang wanita keluar rumah dan ia mendapatkan tiga orang tua berjanggut putih duduk di halaman rumahnya,
Wanita itu tidak mengenal mereka dan berkata,
“Aku tidak mengenal Anda semua, namun tentunya Anda lapar,
mari masuk dan makan bersama kami.”
“Kita tak dapat masuk bersama-sama,
Anda hanya bisa mengundang salah satu dari kami”, jawab mereka.
Salah seorang dari mereka memperkenalkan diri,
“Saya adalah Sukses, teman saya ini adalah Rejeki dan yang ini adalah Kasih. Rundingkanlah dengan suamimu siapa yang ingin Anda undang....”
Wanita itu masuk dan menceritakan pada suaminya
tentang ketiga orang asing di luar.
Suaminya berkata,
“Kalau begitu undanglah Sukses agar aku selalu sukses dalam pekerjaanku.”
Namun wanita itu menyatakan pendapat yang lain,
“Menurutku sebaiknya kita undang Rejeki
agar kita selalu berkelimpahan Rejeki.”
Menantu perempuan mereka yang ikut mendengarkan percakapan itu ikut berbicara, “Menurutku kita undang saja Kasih agar rumah ini dipenuhi kasih.”
Kedua suami isteri itu menyetujui pendapat menantunya
dan mereka mengundang Kasih untuk masuk.
Kasih pun bangkit dari duduknya berjalan masuk ke rumah.
Namun...
ternyata kedua yang lain juga ikut bangkit dan ikut masuk.
Keluarga itu heran,
“Bukankah hanya Kasih yang kami undang, mengapa yang lain juga ikut?”
Kasih pun menjelaskan,
“Bila kalian mengundang Sukses, maka saya dan Rejeki tidak dapat masuk. Begitu juga bila kalian mengundang Rejeki, maka saya dan Sukses harus tinggal di luar.
Namun karena kalian mengundang aku maka kedua temanku akan menyertaiku. Karena di mana ada Kasih, di situ ada Sukses dan Rejeki.” :)
"Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata:
Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum?
Apakah yang akan kami pakai?
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.
Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan
semuanya itu.
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,
maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
*Mat 6: 31-33*
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu
dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu
dan dengan segenap kekuatanmu.
Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
*Mrk 12: 30-31*
"Berbahagialah orang yang mendapat hikmat,
orang yang memperoleh kepandaian,
karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.
*Ams 3: 13-14*