Peristiwa terbesar , termegah , terhebat yg tak dapat dilupakan hingga kekekalan adalah membereskan ketidakberdayaan manusia yg dipukul sekeras-kerasnya oleh kuasa dosa. Kemauan dan kemampuan untuk menyelesaikan hanya dimiliki Allah sendiri yg harus membayarnya dengan cara menggantikan hukuman kematian dikayu salib.
Paskah hendak mendemontrasikan Kasih Allah yg menjangkau semua orang secara tidak terbatas, tidak memihak dan tak mengharapkan umpan balik. Kasih Allah tak lelah bekerja, lebih dari mencari orang yg pernah berbuat kesalahan. KasihNya mencari semua orang tanpa kecuali DIRI SAYA PELAKU KEJAHATAN masih diberi tempat special dihatiNya.
Barabas adalah bukti: pelaku KEJAHATAN yg dibela Tuhan sampai titik darah penghabisan.
Matius 27 :15 - 26
Mengenal Pribadi Barabas?
a. Arti nama: Barabas berarti anak bapa (ayat.16)
"Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas."
Barabas mempunyai nama kecil "Yesus". Jadi nama lengkapnya ialah Yesus Barabas dan Barabas memiliki arti yg sangat bagus: berarti anak Bapa, perhatikan asal katanya:
Asal kata Barabas dari : Bar Abba
Bar = Dari bahasa Aram, artinya “putra," “butir," “murni," atau “alami“
Abba = Dari bahasa Ibrani, artinya “bapa”
Jadi Barabas berarti " anak bapa" , Yesus Barabas adalah Yesus anak bapa
Benarkah nama itu menunjukkan kelakukannya?
b. Karakter Barabas: Dalang kejahatan (ayat.16)
"Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas"
Barabas menjadi ikon kejahatan saat itu, dari sekian banyak nara pidana yang ada di penjaranya ,Barabas disebut sebagai orang yg terkenal karena kejahatannya, Kemungkinan besar ada korelasi antara dua orang penjahat yg disalib didekat Tuhan Yesus adalah komplotannya dimana Barabas menjadi pemimpinnya, jadi ia bukan saja pelaku tetapi dalang anarkisme yg punya keberanian sebagai raja tega. Sepak terjangnya membuat geram banyak orang, bukan saja pemerintah Roma tetapi juga masyarakat sipil ikut membencinya. karena dia adalah pemberontak, penjahat dan pembunuh yg membahayakan.
Barabas, anak bapa yg hidupnya merana dipenjara..(kapokmu kapan)
c. Jasa Barabas: seorang nasionalis pemberani (patriotik)
Alkitab menuliskan bahwa pada waktu itu adalah seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan. (Mar 15:7).
Barabas ini dijebloskan penjara berkaitan dengan suatu pemberontakan yang telah terjadi di dalam kota dan karena pembunuhan. (Luk 23:19).
Barabas boleh juga dijuluki pahlawan pemberani, tidak ragu, tegas dan spontan. Karena ditengah melempemnya perlawanan orang Yahudi terhadap Romawi, Barabas tampil secara mandiri melawan Roma. Idealisme adalah: mengembalikan tanah Yudea bebas dari kekuasaan orang asing (Romawi). Orang-orang Yahudi sangat bangga dengan kebangsaan mereka sebagai bangsa pilihan Allah dan mereka sangat merindukan kemerdekaan dari penjajahan romawi.
Revolusi dikobarkan oleh Barabas
Melawan pemerasan Romawi terhadap orang Yahudi atas nama pajak yg menyengsarakan rakyat.
Melawan arogansi para tentara Romawi yang semena-mena menindas mereka dan mempermalukan seperti budak .
Melawan intervensi Roma yg diluar kewajaran, sampai hak bicara dengan bahasa sendiri (Ibrani) dilarang saat berbicara didepan umum.
Melawan Romawi karena memaksa orang Yahudi mengcopy paste budaya dan hukum Romawi padahal Yahudi sangat menjunjung tinggi peradabannya.
Namun, mayoritas orang Yahudi lebih memilih bertahan dibawah tekanan daripada mencoba merevolusi pemerintah Romawi. Mereka mengambil sikap diam sambil mengomel dibelakang. Namun Barabas secara nyata menggalang front pembela kedaulatan negara yg berusaha melawan Romawi dengan cara dan kekuatan sendiri. darimana beayanya? kemungkinan dari tindak kriminal lainnya.......
Apa relevansi Barabas dengan DIRI SAYA?
Barabas adalah orang yg menerima anugerah Allah sangat besar pada hari seharusnya ia dihukum mati.
Matius 27:15 menjelaskan kepada kita, “Telah menjadi kebiasaan bagi wali negeri untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu atas pilihan orang banyak.
a. Barabas dipilih bukan karena kualifikasi moral tetapi kualitas kejahatannya
Dalam momentun hari raya Paskah (peringatan keluarnya Israel dari Mesir) Pilatus dalam perilakunya yg korup berusaha menutupi dosanya dengan mengambil hati orang Yahudi untuk melepaskan satu orang saja dari penjara pada hari Paskah. Pastinya ia akan memilih seseorang yang paling bajingan, paling tengik, yang paling hancur, yang kejahatannya dikenal oleh seluruh bangsa Yahudi saat itu, Nyatanya memang benar Pilatus memilih Barabas. untuk divottingkan bersama Yesus.
Yesus Kristus vs Yesus Barabas.........bukan kebetulan!!!!!
b. Barabas seharusnya dihukum mati karena nilai kejahatannya
Keadaan akan berbeda seandainya ia dipenjara sesudah peristiwa penyaliban Kristus, dipastikan tidak akan menerima pembebasan. Mengapa?
Karena kasusnya akan diputuskan sesuai dengan hukum Romawi (hukuman mati) Kejahatannya bukanlah kejahatan kecil, tetapi pemberontakan kepada Roma dan pembunuhan. Ada tiga bentuk kejahatan terbesar pada zaman itu yang hukumannya adalah salib. Kejahatan itu adalah: pengkhianatan negara, pembunuhan dan perampokan. Barabas melakukan semua itu jadi hukuman salib adalah upahnya.
Namun. Pengadilan yg digelar Pilatus bersifat luar biasa, karena pengadilan mengeksekusi orang yg secara hukum tidak ada data dan fakta dianggap bersalah. (Yesus) namun keputusan harus diambil bukan hukum demi obyektivitas hukum tetapi hukuman demi permintaan pasar.
Celaka jika para penegak hukum mengadopsi metode ini.....
Pilatus jelas-jelas tidak menemukan bukti kesalahan Yesus karena tidak ada fakta yurisnya.
Pilatus cuci tangan terhadap kasus ini walaupun ia tahu Yesus 100% tidak bersalah
Pilatus menawarkan barter narapidana untuk meredakan emsi massa.
Dalam keBINGUNGAN antara mempertahankan karir atau menuruti nurani, ia mengajukan strategi BARTER. Barter ini terjadi ketika Pilatus bertanya kepada kumpulan orang Yahudi yg jelas membenci Yesus karena hasutan. Harapannya: Yesuslah yg akan dibebaskan, namun diluar dugaan. Ketika orang banyak berteriak teriak mendesak supaya membebaskan Barabas dan menyalibkan Kristus. Satu suara bulat terus diteriakkan.....salibkan Yesus...bebaskan Barabas........
Pilatus hanya bilang..........ehm....cocok karo batinku (sudah sesuai dengan hati saya)
c. Barabas tidak berbuat apapun untuk memperoleh kebebasan hukuman
Barabas sendiri juga tak menyangka, sangat heran dengan keputusan itu. Dia yang seharusnya dijatuhi hukuman mati ternyata dalam hitungan menit bebas dan semua perbuatan masa lalunya dibatalkan. ia sekarang berpindah tempat dari pesakitan menjadi orang bebas. Ini adalah proses pengadilan tercepat.......
Ia merasa tidak melakukan apapun yg benar sebagai alasan untuk meringankan hukumannya. Ia hanya menerima saja dengan tak bersyarat
Mungkin Barabas membandingkan dengan wajah hukum di Indonesia. Untuk mengajukan banding kasus tindak kriminal ringan dibutuhkan waktu antre berbulan bulan bahkan beberapa tahun. itupun harus menggunakan uang suap, bayar pengacara, rekayasa kasus dll. Tetapi dalam kasus Barabas, dia dibebaskan murni dalam hitungan menit dan dia dinyatakan bebas tak bersyarat yg berkekuatan hukum tetap.
d. Barabas dianggap sebagai orang benar walaupun perbuatAnnya tidak dapat dibenarkan
Allah membenarkan orang yg bersalah bukan membenarkan perbuatannya! Kristus melakukan tindakan pembenaran atas hidup kita.
Tuhan Yesus yang rela untuk dihukum ,mengambil tempatnya Barabas. Si pembunuh pergi dengan bebas, sementara yang tidak bersalah, Yesus Kristus mengambil tempatnya Yesus Barabas. Jadi Pembenaran berarti :
Allah memperlakukan seseorang yang bersalah sebagai orang yang tidak bersalah.
Allah menyatakan bahwa orang itu harus dipandang benar secara hukum.
Pembenaran ini terjadi di luar usaha manusia. Barabas dilepaskan dari hukuman, bukan karena perjuangannya. Itu terjadi di luar diri Barabas. Dia melakukan barter. tetpi hanya menerima hasil barter itu.
Pembenaran terjadi di luar kita, karena hanya dapat dilakukan oleh Kristus di atas kayu salib.
Pembenaran juga terjadi seketika. Pada waktu Barabas dibenarkan dan dibebaskan, proses itu terjadi seketika. Tidak ada proses yang berulangkali, tidak ada proses yang rumit. Pilatus hanya menawarkan siapa yang akan dibebaskan, Kristus atau Barabas. Ternyata orang memilih Barabas dan hasilnya adalah seketika itu juga barabas bebas.
Pembenaran kita bersifat instan. Allah menyatakan kita benar.
Pembenaran tidak bersifat progresif. Pembenaran tidaklah terjadi secara bertahap, tetapi berlangsung sekali saja
Pada waktu kita dibenarkan oleh Allah terjadi dua hal, yakni fakta dan realita.
Fakta adalah Allah menyatakan kita benar, seperti yang dikatakan oleh Alkitab. ……. oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. (Rom 3:23-24).
Realita atau bukti nyata. Apakah buktinya? Perbuatan. Perbuatan kita akan menjadi bukti bahwa telah dibenarkan. Semua orang yang telah dibenarkan Allah akan tampak di depan umum sebagai orang yang dibenarkan. Bukti ini semakin lama akan semakin jelas.
Barabas adalah typologi anugerah Allah
Karena kasih Allah yg sangat besar bersedia menggantikan hukuman dosa saya Inilah berkatnya Barabas dan inilah juga yang kita alami dari karya penebusan Kristus di atas kayu salib. Keadaan kita yang penuh dosa tidak mungkin bisa dibebaskan. Tetapi Kristus sendiri yg menggantikan hukuman yg harusnya kita tanggung.
Kristus membenarkan kita dengan cara menjadi penggantinya kita. Ia bukan hanya sekedar seorang nabi yang mengajar, bukan sekedar seorang raja yang memerintah, tetapi Kristus adalah imam dan korban, seorang wakil umatNya. Ia mengambil alih hukuman yang diperuntukkan bagi kita. kita di barter dengan Kristus.
Kebenaran Kristus diberikan kepada kita sedangkan kejahatan kita ditimpakan kepadaNya. Sama dengan Barabas, Kristus dijatuhi hukuman, Barabas dibebaskan. Inilah yang disebut dengan pembenaran. Kita dibenarkan.
Betapa berharganya diri kita, saat kita berbuat dosa masih dicarinya sampai hukuman dosa yg harus kita tanggung digantikanNya!
Barabas itu sebenarnya adalah DIRI SAYA:
Sayalah orang yang sepantasnya menerima vonis hukuman mati.
Saya yg bersalah dan Yesus sama sekali tidak berbuat dosa
Saya yg harusnya dihukum tetapi Yesus Kristus yang menggantikan hukuman saya.
Saya merasa tidak melakukan apapun untuk memperoleh kebebasannya namun Yesus memberikan semuanya yg paling besar untuk menggantikan tempat hukuman saya.
Saya dan Yesus, sekarang bertukar tempat: “Hukuman, kutuk, aib, dan penderitaan si pembunuh itu ditransfer kepada Yesus yang adalah orang benar; sementara kebebasan, ketidak-bersalahan, keselamatan, dan kesejahteraan dari Yesus ini dilimpahkah kepada si pembunuh itu. Sayalah orangnya!
Saya telah terinstal dalam semua kebenaran yg Tuhan kerjakan termasuk hak-hak istimewa yg Yesus Kristus,miliki sebaliknya Yesus memasuki semua kehinaan dan kengerian yang seharusnya saya alami.
Bagaimana respon Barabas yg telah digantikan hukumannya oleh Yesus?
Tidak ada bukti dalam Alkitab atau tradisi gereja mula-mula yg menyatakan Barabas menjadi bagaian dari keluarga orang percaya.
Bahkan ada bukti Alkitab yg menyatakan ia tidak bertobat. heh...........ya tidak ada bukti pertobatan dari orang yg telah dibela Tuhan sampai mati.
Lebih dari lima puluh hari setelah Kristus disalibkan, Petrus berkata kepada orang banyak di Yerusalem,“Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu (Kisah Rasul 3:14).
Petrus tidak akan menyebut Barabas sebagai “pembunuh” jika ia telah bertobat. Ini bukan kelaziman yang biasa dilakukan oleh gereja mula-mula dengan menyebut dosa seseorang setelah ia menjadi orang Kristen. Jika Barabas telah bertobat ia akan menjadi orang penting dalam gereja di Yerusalem. Dan Petrus tidak akan menyebutnya sebagai pembunuh lagi seperti kepada Paulus - yang dulunya juga adalah seorang pembunuh sebelum pertobatannya.
Bukan sinema yg sedang kita tonton, inilah realita: Kesempatan kedua yg terbuang....Tragis...bahkan sangat tragis. sekali.....Barabas dibebaskan dari hukuman oleh pembelaan Yesus sampai titik darah penghabisan, namun ia tidak menunjukkan bukti pertobatan.!!!!!
Aplikasi:
Sangat disayangkan, Anugerah Tuhan yg diupayakan dengan penuh pengorbanan dapat terbuang dengan percuma,
Kabar baik yg disampaikan untuk memberi efek kemerdekaan , kita anggap sebagai hal biasa....tidak memberi dampak langsung dengan kebutuhan masa kini.
Sejujurnya.... terlalu sering kita menganggap tidak penting pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib, dengan asumsi kebutuhan: karena orientasi kita yg hanya berbasiskan konsumsi. kita menganggap bahwa salib itu hanya bertalian dengan kebutuhan rohani atau masa yg akan datang dan kurang menyentuh realita kebutuhan saat ini,
Saya hanya ingin Tuhan intervensi bisnis, keluarga, sekolah, pelayanan.....
Saya ingin Tuhan hanya memfasilitasi pangkat, kesuksesan, kemakmuran, kesenangan........
Kita lupa bahwa pusat kehidupan kita dapat berlangsung sampai saat ini dimulai karena kerja Salib Yesus.
Salib sudah dipancangkan di Golgota
Darah yg suci sudah mengalir menghapus bersih seluruh dosa kita
Pengampunannya sempurna menggantikan hukuman saya.
Sekarang adalah KESEMPATAN KEDUA untuk kembali mereposisi hidup kita menjadi orang yg berguna: bagi Tuhan..bagi negara..bagi gereja..bagi keluarga..bagi siapa saja
Paskah hendak mendemontrasikan Kasih Allah yg menjangkau semua orang secara tidak terbatas, tidak memihak dan tak mengharapkan umpan balik. Kasih Allah tak lelah bekerja, lebih dari mencari orang yg pernah berbuat kesalahan. KasihNya mencari semua orang tanpa kecuali DIRI SAYA PELAKU KEJAHATAN masih diberi tempat special dihatiNya.
Barabas adalah bukti: pelaku KEJAHATAN yg dibela Tuhan sampai titik darah penghabisan.
Matius 27 :15 - 26
Mengenal Pribadi Barabas?
a. Arti nama: Barabas berarti anak bapa (ayat.16)
"Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas."
Barabas mempunyai nama kecil "Yesus". Jadi nama lengkapnya ialah Yesus Barabas dan Barabas memiliki arti yg sangat bagus: berarti anak Bapa, perhatikan asal katanya:
Asal kata Barabas dari : Bar Abba
Bar = Dari bahasa Aram, artinya “putra," “butir," “murni," atau “alami“
Abba = Dari bahasa Ibrani, artinya “bapa”
Jadi Barabas berarti " anak bapa" , Yesus Barabas adalah Yesus anak bapa
Benarkah nama itu menunjukkan kelakukannya?
b. Karakter Barabas: Dalang kejahatan (ayat.16)
"Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas"
Barabas menjadi ikon kejahatan saat itu, dari sekian banyak nara pidana yang ada di penjaranya ,Barabas disebut sebagai orang yg terkenal karena kejahatannya, Kemungkinan besar ada korelasi antara dua orang penjahat yg disalib didekat Tuhan Yesus adalah komplotannya dimana Barabas menjadi pemimpinnya, jadi ia bukan saja pelaku tetapi dalang anarkisme yg punya keberanian sebagai raja tega. Sepak terjangnya membuat geram banyak orang, bukan saja pemerintah Roma tetapi juga masyarakat sipil ikut membencinya. karena dia adalah pemberontak, penjahat dan pembunuh yg membahayakan.
Barabas, anak bapa yg hidupnya merana dipenjara..(kapokmu kapan)
c. Jasa Barabas: seorang nasionalis pemberani (patriotik)
Alkitab menuliskan bahwa pada waktu itu adalah seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan. (Mar 15:7).
Barabas ini dijebloskan penjara berkaitan dengan suatu pemberontakan yang telah terjadi di dalam kota dan karena pembunuhan. (Luk 23:19).
Barabas boleh juga dijuluki pahlawan pemberani, tidak ragu, tegas dan spontan. Karena ditengah melempemnya perlawanan orang Yahudi terhadap Romawi, Barabas tampil secara mandiri melawan Roma. Idealisme adalah: mengembalikan tanah Yudea bebas dari kekuasaan orang asing (Romawi). Orang-orang Yahudi sangat bangga dengan kebangsaan mereka sebagai bangsa pilihan Allah dan mereka sangat merindukan kemerdekaan dari penjajahan romawi.
Revolusi dikobarkan oleh Barabas
Melawan pemerasan Romawi terhadap orang Yahudi atas nama pajak yg menyengsarakan rakyat.
Melawan arogansi para tentara Romawi yang semena-mena menindas mereka dan mempermalukan seperti budak .
Melawan intervensi Roma yg diluar kewajaran, sampai hak bicara dengan bahasa sendiri (Ibrani) dilarang saat berbicara didepan umum.
Melawan Romawi karena memaksa orang Yahudi mengcopy paste budaya dan hukum Romawi padahal Yahudi sangat menjunjung tinggi peradabannya.
Namun, mayoritas orang Yahudi lebih memilih bertahan dibawah tekanan daripada mencoba merevolusi pemerintah Romawi. Mereka mengambil sikap diam sambil mengomel dibelakang. Namun Barabas secara nyata menggalang front pembela kedaulatan negara yg berusaha melawan Romawi dengan cara dan kekuatan sendiri. darimana beayanya? kemungkinan dari tindak kriminal lainnya.......
Apa relevansi Barabas dengan DIRI SAYA?
Barabas adalah orang yg menerima anugerah Allah sangat besar pada hari seharusnya ia dihukum mati.
Matius 27:15 menjelaskan kepada kita, “Telah menjadi kebiasaan bagi wali negeri untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu atas pilihan orang banyak.
a. Barabas dipilih bukan karena kualifikasi moral tetapi kualitas kejahatannya
Dalam momentun hari raya Paskah (peringatan keluarnya Israel dari Mesir) Pilatus dalam perilakunya yg korup berusaha menutupi dosanya dengan mengambil hati orang Yahudi untuk melepaskan satu orang saja dari penjara pada hari Paskah. Pastinya ia akan memilih seseorang yang paling bajingan, paling tengik, yang paling hancur, yang kejahatannya dikenal oleh seluruh bangsa Yahudi saat itu, Nyatanya memang benar Pilatus memilih Barabas. untuk divottingkan bersama Yesus.
Yesus Kristus vs Yesus Barabas.........bukan kebetulan!!!!!
b. Barabas seharusnya dihukum mati karena nilai kejahatannya
Keadaan akan berbeda seandainya ia dipenjara sesudah peristiwa penyaliban Kristus, dipastikan tidak akan menerima pembebasan. Mengapa?
Karena kasusnya akan diputuskan sesuai dengan hukum Romawi (hukuman mati) Kejahatannya bukanlah kejahatan kecil, tetapi pemberontakan kepada Roma dan pembunuhan. Ada tiga bentuk kejahatan terbesar pada zaman itu yang hukumannya adalah salib. Kejahatan itu adalah: pengkhianatan negara, pembunuhan dan perampokan. Barabas melakukan semua itu jadi hukuman salib adalah upahnya.
Namun. Pengadilan yg digelar Pilatus bersifat luar biasa, karena pengadilan mengeksekusi orang yg secara hukum tidak ada data dan fakta dianggap bersalah. (Yesus) namun keputusan harus diambil bukan hukum demi obyektivitas hukum tetapi hukuman demi permintaan pasar.
Celaka jika para penegak hukum mengadopsi metode ini.....
Pilatus jelas-jelas tidak menemukan bukti kesalahan Yesus karena tidak ada fakta yurisnya.
Pilatus cuci tangan terhadap kasus ini walaupun ia tahu Yesus 100% tidak bersalah
Pilatus menawarkan barter narapidana untuk meredakan emsi massa.
Dalam keBINGUNGAN antara mempertahankan karir atau menuruti nurani, ia mengajukan strategi BARTER. Barter ini terjadi ketika Pilatus bertanya kepada kumpulan orang Yahudi yg jelas membenci Yesus karena hasutan. Harapannya: Yesuslah yg akan dibebaskan, namun diluar dugaan. Ketika orang banyak berteriak teriak mendesak supaya membebaskan Barabas dan menyalibkan Kristus. Satu suara bulat terus diteriakkan.....salibkan Yesus...bebaskan Barabas........
Pilatus hanya bilang..........ehm....cocok karo batinku (sudah sesuai dengan hati saya)
c. Barabas tidak berbuat apapun untuk memperoleh kebebasan hukuman
Barabas sendiri juga tak menyangka, sangat heran dengan keputusan itu. Dia yang seharusnya dijatuhi hukuman mati ternyata dalam hitungan menit bebas dan semua perbuatan masa lalunya dibatalkan. ia sekarang berpindah tempat dari pesakitan menjadi orang bebas. Ini adalah proses pengadilan tercepat.......
Ia merasa tidak melakukan apapun yg benar sebagai alasan untuk meringankan hukumannya. Ia hanya menerima saja dengan tak bersyarat
Mungkin Barabas membandingkan dengan wajah hukum di Indonesia. Untuk mengajukan banding kasus tindak kriminal ringan dibutuhkan waktu antre berbulan bulan bahkan beberapa tahun. itupun harus menggunakan uang suap, bayar pengacara, rekayasa kasus dll. Tetapi dalam kasus Barabas, dia dibebaskan murni dalam hitungan menit dan dia dinyatakan bebas tak bersyarat yg berkekuatan hukum tetap.
d. Barabas dianggap sebagai orang benar walaupun perbuatAnnya tidak dapat dibenarkan
Allah membenarkan orang yg bersalah bukan membenarkan perbuatannya! Kristus melakukan tindakan pembenaran atas hidup kita.
Tuhan Yesus yang rela untuk dihukum ,mengambil tempatnya Barabas. Si pembunuh pergi dengan bebas, sementara yang tidak bersalah, Yesus Kristus mengambil tempatnya Yesus Barabas. Jadi Pembenaran berarti :
Allah memperlakukan seseorang yang bersalah sebagai orang yang tidak bersalah.
Allah menyatakan bahwa orang itu harus dipandang benar secara hukum.
Pembenaran ini terjadi di luar usaha manusia. Barabas dilepaskan dari hukuman, bukan karena perjuangannya. Itu terjadi di luar diri Barabas. Dia melakukan barter. tetpi hanya menerima hasil barter itu.
Pembenaran terjadi di luar kita, karena hanya dapat dilakukan oleh Kristus di atas kayu salib.
Pembenaran juga terjadi seketika. Pada waktu Barabas dibenarkan dan dibebaskan, proses itu terjadi seketika. Tidak ada proses yang berulangkali, tidak ada proses yang rumit. Pilatus hanya menawarkan siapa yang akan dibebaskan, Kristus atau Barabas. Ternyata orang memilih Barabas dan hasilnya adalah seketika itu juga barabas bebas.
Pembenaran kita bersifat instan. Allah menyatakan kita benar.
Pembenaran tidak bersifat progresif. Pembenaran tidaklah terjadi secara bertahap, tetapi berlangsung sekali saja
Pada waktu kita dibenarkan oleh Allah terjadi dua hal, yakni fakta dan realita.
Fakta adalah Allah menyatakan kita benar, seperti yang dikatakan oleh Alkitab. ……. oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. (Rom 3:23-24).
Realita atau bukti nyata. Apakah buktinya? Perbuatan. Perbuatan kita akan menjadi bukti bahwa telah dibenarkan. Semua orang yang telah dibenarkan Allah akan tampak di depan umum sebagai orang yang dibenarkan. Bukti ini semakin lama akan semakin jelas.
Barabas adalah typologi anugerah Allah
Karena kasih Allah yg sangat besar bersedia menggantikan hukuman dosa saya Inilah berkatnya Barabas dan inilah juga yang kita alami dari karya penebusan Kristus di atas kayu salib. Keadaan kita yang penuh dosa tidak mungkin bisa dibebaskan. Tetapi Kristus sendiri yg menggantikan hukuman yg harusnya kita tanggung.
Kristus membenarkan kita dengan cara menjadi penggantinya kita. Ia bukan hanya sekedar seorang nabi yang mengajar, bukan sekedar seorang raja yang memerintah, tetapi Kristus adalah imam dan korban, seorang wakil umatNya. Ia mengambil alih hukuman yang diperuntukkan bagi kita. kita di barter dengan Kristus.
Kebenaran Kristus diberikan kepada kita sedangkan kejahatan kita ditimpakan kepadaNya. Sama dengan Barabas, Kristus dijatuhi hukuman, Barabas dibebaskan. Inilah yang disebut dengan pembenaran. Kita dibenarkan.
Betapa berharganya diri kita, saat kita berbuat dosa masih dicarinya sampai hukuman dosa yg harus kita tanggung digantikanNya!
Barabas itu sebenarnya adalah DIRI SAYA:
Sayalah orang yang sepantasnya menerima vonis hukuman mati.
Saya yg bersalah dan Yesus sama sekali tidak berbuat dosa
Saya yg harusnya dihukum tetapi Yesus Kristus yang menggantikan hukuman saya.
Saya merasa tidak melakukan apapun untuk memperoleh kebebasannya namun Yesus memberikan semuanya yg paling besar untuk menggantikan tempat hukuman saya.
Saya dan Yesus, sekarang bertukar tempat: “Hukuman, kutuk, aib, dan penderitaan si pembunuh itu ditransfer kepada Yesus yang adalah orang benar; sementara kebebasan, ketidak-bersalahan, keselamatan, dan kesejahteraan dari Yesus ini dilimpahkah kepada si pembunuh itu. Sayalah orangnya!
Saya telah terinstal dalam semua kebenaran yg Tuhan kerjakan termasuk hak-hak istimewa yg Yesus Kristus,miliki sebaliknya Yesus memasuki semua kehinaan dan kengerian yang seharusnya saya alami.
Bagaimana respon Barabas yg telah digantikan hukumannya oleh Yesus?
Tidak ada bukti dalam Alkitab atau tradisi gereja mula-mula yg menyatakan Barabas menjadi bagaian dari keluarga orang percaya.
Bahkan ada bukti Alkitab yg menyatakan ia tidak bertobat. heh...........ya tidak ada bukti pertobatan dari orang yg telah dibela Tuhan sampai mati.
Lebih dari lima puluh hari setelah Kristus disalibkan, Petrus berkata kepada orang banyak di Yerusalem,“Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu (Kisah Rasul 3:14).
Petrus tidak akan menyebut Barabas sebagai “pembunuh” jika ia telah bertobat. Ini bukan kelaziman yang biasa dilakukan oleh gereja mula-mula dengan menyebut dosa seseorang setelah ia menjadi orang Kristen. Jika Barabas telah bertobat ia akan menjadi orang penting dalam gereja di Yerusalem. Dan Petrus tidak akan menyebutnya sebagai pembunuh lagi seperti kepada Paulus - yang dulunya juga adalah seorang pembunuh sebelum pertobatannya.
Bukan sinema yg sedang kita tonton, inilah realita: Kesempatan kedua yg terbuang....Tragis...bahkan sangat tragis. sekali.....Barabas dibebaskan dari hukuman oleh pembelaan Yesus sampai titik darah penghabisan, namun ia tidak menunjukkan bukti pertobatan.!!!!!
Aplikasi:
Sangat disayangkan, Anugerah Tuhan yg diupayakan dengan penuh pengorbanan dapat terbuang dengan percuma,
Kabar baik yg disampaikan untuk memberi efek kemerdekaan , kita anggap sebagai hal biasa....tidak memberi dampak langsung dengan kebutuhan masa kini.
Sejujurnya.... terlalu sering kita menganggap tidak penting pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib, dengan asumsi kebutuhan: karena orientasi kita yg hanya berbasiskan konsumsi. kita menganggap bahwa salib itu hanya bertalian dengan kebutuhan rohani atau masa yg akan datang dan kurang menyentuh realita kebutuhan saat ini,
Saya hanya ingin Tuhan intervensi bisnis, keluarga, sekolah, pelayanan.....
Saya ingin Tuhan hanya memfasilitasi pangkat, kesuksesan, kemakmuran, kesenangan........
Kita lupa bahwa pusat kehidupan kita dapat berlangsung sampai saat ini dimulai karena kerja Salib Yesus.
Salib sudah dipancangkan di Golgota
Darah yg suci sudah mengalir menghapus bersih seluruh dosa kita
Pengampunannya sempurna menggantikan hukuman saya.
Sekarang adalah KESEMPATAN KEDUA untuk kembali mereposisi hidup kita menjadi orang yg berguna: bagi Tuhan..bagi negara..bagi gereja..bagi keluarga..bagi siapa saja