Tidak ada seorangpun yg terbukti kebal dari godaan, godaan selalu tampil menawan, aduhai, waaahh dan menggiurkan. Sasarannya tak memandang pria atau wanita, profesi maupun usia. Dimanapun dan kapanpun godaan tak akan lelah dan tak pernah tertidur, ia akan terus mencari celah-celah menembus sistem pertahanan hidup kita.
Kenthongan sebagai sistem peringatan dini sangat efektif sebagai peringatan awal supaya kita tidak dengan sengaja menerobos masuk dalam bahaya!
Kenalilah tanda-tanda bahaya dari kenthongan supaya kita selamat dari bahaya yg sedang mengancam!
Apakah seorang hamba Tuhan juga menjadi wilayah terdampak dari godaan, sehingga juga perlu mengenali tanda bahaya kenthongan?
Daud, yg disebut Tuhan sendiri sebagai "seorang yg berkenan dihatiNya" ternyata masih bergulat dengan persoalan tua yg masih tetap muda, yaitu godaan! Pengalaman Daud sendiri memberi pelajaran berharga tentang sistem peringatan dini supaya kita tidak sampai mengulangi kesalahan yg sama.
Bagaimanakah kita dapat terhindar dari bahaya godaan?
Kenailah tanda-tanda bahaya dari kenthongan
II Samuel 11 : 1-21
I. Kentongan satu kali pukulan " THOOOOOOK": ayat.1
Tanda Awas bahaya kalau kita mulai meninggalkan tanggungjawab!
Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.
Israel baru saja berhasil mengalahkan Siria yang dibayar oleh Amon. Sangatlah mungkin Daud berasumsi bahwa perang melawan Amon bukan masalah besar, karena sekutunya sudah ditaklukkan. sehingga tidak ada alasan untuk merasa gentar menghadapi musuh yg kecil. Daud sebagai raja yg sangat berpengalaman tidak turun gunung memimpin perang namun mendelegasikan tugas tersebut pada orang kepercayaannya.
Seharusnya raja Daud menjadi pemimpin di medan perang, namun dia membiarkan sakit demam sebagai alasan absen di pertempuran dan tetap santai-santai dirumah (sambil sms, chatting, nyemil sukro dan tiduran), menjauhkan dari tugas bela negara.
Tanggungjawab besar dalam membela martabat bangsa, persoalan hidup mati rakyatnya dianggap enteng oleh Daud dengan alasan tidak enak badan! (kepala pucing dan badan lemas, kepala pening)
Mengabaikan tanggung jawab adalah problem besar !
karena dari sinilah pintu pertama Daud mengalami demoralisasi (kemerosotan rohani) sampai jatuh pada titik nadir.
dimulai dari meninggalkan tanggung jawab, rohaninya terus menurun, bahkan jatuh dari seorang yg berkenan dihati Tuhan sampai menjadi tawanan dosa. ia telah terperosok dalam skandal seksual hingga rekayasa pembunuhan terhadap orang dekatnya, tragis memang.....
Bagaimana mungkin seorang yg berkenan dihati Allah dapat jauh secara tiba-tiba?
eh..Brooor... tidak ada orang yg menjadi gemuk dalam waktu semalam gara-gara makan es cream atau makan coklat. proses itu berlangsung membutuhkan waktu. kekeroposan rohani selalu dimulai dari akumulasi korosi yg kecil sehingga menibulkan kebocoran besar yg orang lain tidak tahu.
Tak dapat dibantah bahwa dosa akan melahirkan dosa, dosa yg dianggap sepele akhirnya berkembang menjadi raksasa.
Aplikasi:
Pernahkah kita mengganggap ringan tanggung jawab yg Tuhan percayakan ?
dengan spontan kita bisa saja berkilah ah itu...sudah umum, perkara biasa, masalah kecil, tidak perlu dipersoalkan.
Tetapi Allah menilai bahwa lari dari tanggung jawab adalah bentuk PENYELEWENGAN peran, PERKARA yg berimplikasi luas bahkan menghancurkan hidup sendiri. Lari dari tanggungjawab sama dengan menghentikan peranan manusia sebagai mitra kerja Allah secara sengaja & terang terangan.
Kita sering berpikiran bahwa 24 jam sehari & 7 hari dalam seminggu: hanya 2 jam saja milik Tuhan - untuk kebaktian digereja selebihnya bebas kita kelola sendiri. Padahal 24 & 7 hari seminggu sepenuhnya milik Tuhan yg harus dikelola secara bertanggungjawab
Melayani Tuhan sering dikonsepkan ada di dalam gereja saja, sehingga menyebut melayani partimer atau fulltimer adalah tidak tepat. Seharusnya semua orang adalah hamba Tuhan yg harus bertanggungjawab penuh fulltime untuk Tuhan.
Konsep keseimbangan (takaran nilai sama banyak) tak akan dapat menjawab seluruh persoalan tanggungjawab kita. kapan harus belajar, kapan melayani Tuhan, kapan bekerja, mengurusi rumah tangga dll menjadi rancu, jika standarnya adalah takaran berimbang. Allah menuntut semuanya harus dipertanggungjawabkan tuntas:
solusinya adalah skala prioritas tanggungjawab. apapun yg kita lakukan kita lakukan untuk Tuhan.
Termasuk kesibukan dalam pelayanan tidak dapat dijadikan alasan untuk mengabaikan pentingnya keluarga.
Banyak hamba Tuhan yg menjadikan dirinya sebagai pria JARUMSUPER (jarang dirumah suka pergi) dengan alasan yen ora ubet...ora ngliwet. Pelayanan yg tidak dikondisikan sebagai panggilan Tuhan (sebagai karir) memang akan melelahkan karena disibukkan dengan urusan mencari periuk nasi dalam pelayanan.
Brian Dyson, mantan eksekutif Coca Cola, pernah menyampaikan presentasi yang sangat menarik. “Bayangkan hidup itu seperti pemain akrobat dengan lima bola yang dilempar melayang ke udara. Anda bisa menamai bola itu dengan sebutan: 1.Pekerjaan/karir. 2. Keluarga. 3. Kesehatan. 4. Sahabat. 5. Semangat.
Anda harus menjaga semua bola tetap di udara dan jangan sampai ada yang terjatuh. Kalaupun situasi mengharuskan anda melepaskan salah satu di antara ke lima bola tersebut, lepaskanlah pekerjaan karena pekerjaan adalah bola karet. Pada saat anda menjatuhkannya, suatu saat ia akan melambung kembali, namun empat bola lain: keluarga, kesehatan, sahabat dan semangat adalah bola kaca. Jika anda menjatuhkannya, akibatnya bisa sangat fatal!
Jika hal ini terjadi saya sarankan Ibu-ibu, Zus....segera membunyikan kentongan peringatan pertama, sebelum Tuhan yg akan memukul kentongan untuknya!
Nyatakan bentuk pengabdian kita dengan pelayanan prima & berkualitas. Tidak ada tanggungjawab terlalu kecil yg boleh saja diabaikan. karena tanggungjawab meyimpan tujuan Allah yg harus kita perankan selama didunia ini
Kegagalan mengemban tanggungjawab saat ini menjadi memicu kehancuran masa depan.
Tuhan Yesus berkata: bermula dari kesetiaan tanggungjawab sekarang ini Allah sedang mempersiapkan tanggungjawab lebih besar untuk kita.
Ingat kesalahan satu dapat menambahkan kesalahan lain yg lebih besar!
II. Kentongan dua kali pukulan" THOOK.....THOOOOOOK" : ayat.4
Awas bahaya membiarkan keinginan tidak terkendali!
Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.
Saat itu waktu hari menjelang petang, dan Daud baru bangun dari pembaringannya. Dan dia keluar bukan untuk menyibukkan diri dengan tugas pemerintahan. eh...malah sedang mengambil kesempatan untuk mengintip orang yg lagi mandi!
“tampak kepadanya dari atas lantai istana itu seorang perempuan sedang mandi” (2 Sam. 11:2).
ia demikian menikmati presentasi vulgar dan membiarkan matanya berpesta melihat setiap lekuk tubuh Betsyeba, sampai dia tidak bisa menolak untuk segera mendapatkannya.
Imannya telah dikalahkan oleh iminnya sendiri!
Dicobai bukan dosa. tetapi meyerah pada pencobaan itu dosa!
Betsyeba bukannya tidak bersalah. Dia mungkin tidak sengaja menggoda Daud, tapi dia tidak hati-hati dan bijaksana. Nekat mandi dan bertelanjang dihalaman rumah, kemungkinan besar bisa dengan jelas terlihat diatas loteng tetangga. Ini kan mengundang masalah. Seharusnya dia bisa mandi ditempat tertutup. Berbahaya dengan sengaja atau tidak mempertontonkan kecantikan tubuh diluar zona privat dampaknya mereka yg diluar servis areapun berhasrat menikmatinya, betuuuuuul......
sudah tahu kelemahan laki-laki ada dimatanya dan kelemahan wanita pada telinganya.
Sehingga banyak laki-laki disebut mata keranjang atau mata buaya artinya banyak wanita yg senang menjadi pecinta binatang!
Wanita juga sama sudah tahu hanya rayuan gombal amoh, ngapusi, lemus tetap aja telinganya menikmati bujukan untuk maju terus pantang mudur..
Laki-laki perlu kaca mata kuda, wanita juga butuh tutup telinga.
Aplikasi:
Pada dasarnya keinginan yg tak terkendali tidak usah menunggu datangya stimulan vulgar dari luar, apa saja dapat diasosiasikan negatif: apalagi gambar, film, perkataan, penampilan orang yg berbau negatif. pasti membuatnya mana tahan.......
Benarkah sebagian wanita tidak menyadari liarnya kelemahan seorang pria adalah matanya?
Realitanya memang pria dan wanita saling membutuhkan. Saat ini perhatikan saja mode busana wanita yg dengan sengaja menampakkan aura kewanitaan didepan umum tanpa rasa malu, tanpa menyadari sikapnya merupakan stimulan langsung yg sangat mungkin bagi orang lain untuk berbuat tidak senonoh. Pria-pria sehat akan menikmati hal itu sementara wanita-wanita cantik bertanya WHAT CAN YOU SEE.... pria-pria pasti menjawab : YES I CAN LOOK YOU veri nice thank.s you, more zus......
Dunia modern ini memanfaatkan kelemahan psikologis manusia yg mau pamer lekuk tubuh dengan model fashion yg makin hari makin terbuka, semakin hari tambah naik keatas, membutuhkan sedikit bahan kain supaya silir dengan makin banyak lubang anginnya.
bagai gayung bersambut air segar....ikan akan menemukan tempatnya di air
jika kita dengan sengaja menyediakan diri sebagai habitat tumbuhnya rumput liar...
awas berbahaya: kita sedang dijalur radius tidak aman....
Ibu-ibu.. kalau bapak-bapak matanya tak dapat mengindari melihat pemandangan itu, berarti masih normal dan sehat.
Solusinya siapkan kaca mata kuda kalau berjalan bersamanya. atau
Sebelum itu terjadi berlarut-larut segera bunyikan kentongan dua kali...itu tandanya ada bahaya dengan keiinginan yg tidak terkendali.
III. Kentongan tiga kali pukulan" THOOK...THOOOOK...THOOOOOOK:
Awas bahaya menyalahgunakan kepercayaan!
Perhatikan bagaimana dominasi kata perintah secara berulang-ulang yg digunakan Daud!: menyuruh, memerintah, mengatur siasat dari perkara seksual sampai kematian seseorang.
Lihatlah realita kemerosotan moral Daud yg dimulai dari sikap meninggalkan tanggungjawab, kepribadiannya tidak terkendali, skandal seksual, siasat jahat sampai pembunuhan.
Awas bahaya ! Dosa melahirkan dosa.....kesalahan kecil berubah pelanggaran luar biasa.
Jabatan/kekuasaan/pangkat tidaklah dosa tetapi menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan diri sendiri adalah berbahaya!
Jabatan terhormat, kekayaan, ketenaran berpotensi besar menggoda kita untuk bersikap rakus mengembangkan hasrat yg jahat dimana kepentingan sendiri menjadi dimutlakkan mengalahkan kepentingan yg lebih luas.
Sadarlah bahwa kemakmuran justru menjadi lebih berbahaya dibanding penderitaan. Karena dengan penderitaan orang justru menjadi makin mengenal Tuhan dengan benar, hidup bersandar pada Tuhan. Namun dengan kemakmurannya manusia dapat berbuat apa saja mengeksploitasi lingkungan atau orang disekitarnya untuk kepuasan pribadi. Tuhan menilai sebagai perbuatan yg tidak menyenangkan hatiNya.
Daud seorang yang berkenan dihati Tuhan harus menanggung penderitaan batin yg ditulisnya dalam Mazmur, kehilangan relasi pribadi dengan Tuhan seperti mencampakkannya dalam dunia orang mati, ia sangat tertekan, dibayangi ketakutan tiada henti. Dosa itu telah memukulnya sekeras-kerasnya!
Aplikasi:
Tidak ada seorangpun yg kebal terhadap dosa bahkan bagi kita yg menyuarakan peringatan terhadap bahaya dosa sekalipun. harta....wanita...tahta adalah berkat sekaligus dapat berubah menjadi ancaman nyata bagi semua.
Kekuasaan dapat menjadi faktor pendorong orang untuk berbuat korup.
kekayaan dapat menggoda orang untuk membeli kenikmatan yg liar.
Kecantikan...ketampanan..kepandaian, hikmat, ketenaran berpotensi pamer yg menenggelamkan kemuliaan Tuhan.
Jika kita berada pada puncak karir maka tidak ada seorangpun yg berani membunyikan kentongan untuk memperingati Anda. jadi bersiaplah memukul sendiri kentongan Anda. atau Allah yg akan memukulnya.
Semua bentuk dosa dapat terjadi jika kita berada diradius bahaya
Tidak ada dosa kecil, dosa besar atau dosa tanggung, semua dosa harus dibayar dengan pukulan yg sekeras kerasnya, semuanya melukai hati Tuhan, Tuhan berterus terang tidak senang dengan perbuatan dosa! Walaupun tersedia anugerah pengampunan namun kita tidak perlu menunggu jatuh lagi dalam dosa yg sama setiap hari.
Pencobaan tidaklah dosa...godaan tidak juga dosa tetapi menuruti godaan berujung pada dosa.
kita tidak dapat melarang burung terbang diatas kepala namun kita dapat melarang burung bersarang diatas kepala kita.
Awas bahaya, jika berada pada radius tidak aman!!!
Jangan ragu memukul kentongan sekeras-keranya sampai hati kita mendengar dan mematuhinya sebelum Tuhan sendiri yg akan memukul kentongan sebagai tanda hukuman.
Kentongan adalah sistem peringatan dini yg penting untuk diletakkan ditempat yg mudah dijangkau: dirumah, ditempat pelayanan dan dihati kita.
supaya kita kembali menjadi pribadi yg berkenan dihatiNya. GBU
Kenthongan sebagai sistem peringatan dini sangat efektif sebagai peringatan awal supaya kita tidak dengan sengaja menerobos masuk dalam bahaya!
Kenalilah tanda-tanda bahaya dari kenthongan supaya kita selamat dari bahaya yg sedang mengancam!
Apakah seorang hamba Tuhan juga menjadi wilayah terdampak dari godaan, sehingga juga perlu mengenali tanda bahaya kenthongan?
Daud, yg disebut Tuhan sendiri sebagai "seorang yg berkenan dihatiNya" ternyata masih bergulat dengan persoalan tua yg masih tetap muda, yaitu godaan! Pengalaman Daud sendiri memberi pelajaran berharga tentang sistem peringatan dini supaya kita tidak sampai mengulangi kesalahan yg sama.
Bagaimanakah kita dapat terhindar dari bahaya godaan?
Kenailah tanda-tanda bahaya dari kenthongan
II Samuel 11 : 1-21
I. Kentongan satu kali pukulan " THOOOOOOK": ayat.1
Tanda Awas bahaya kalau kita mulai meninggalkan tanggungjawab!
Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.
Israel baru saja berhasil mengalahkan Siria yang dibayar oleh Amon. Sangatlah mungkin Daud berasumsi bahwa perang melawan Amon bukan masalah besar, karena sekutunya sudah ditaklukkan. sehingga tidak ada alasan untuk merasa gentar menghadapi musuh yg kecil. Daud sebagai raja yg sangat berpengalaman tidak turun gunung memimpin perang namun mendelegasikan tugas tersebut pada orang kepercayaannya.
Seharusnya raja Daud menjadi pemimpin di medan perang, namun dia membiarkan sakit demam sebagai alasan absen di pertempuran dan tetap santai-santai dirumah (sambil sms, chatting, nyemil sukro dan tiduran), menjauhkan dari tugas bela negara.
Tanggungjawab besar dalam membela martabat bangsa, persoalan hidup mati rakyatnya dianggap enteng oleh Daud dengan alasan tidak enak badan! (kepala pucing dan badan lemas, kepala pening)
Mengabaikan tanggung jawab adalah problem besar !
karena dari sinilah pintu pertama Daud mengalami demoralisasi (kemerosotan rohani) sampai jatuh pada titik nadir.
dimulai dari meninggalkan tanggung jawab, rohaninya terus menurun, bahkan jatuh dari seorang yg berkenan dihati Tuhan sampai menjadi tawanan dosa. ia telah terperosok dalam skandal seksual hingga rekayasa pembunuhan terhadap orang dekatnya, tragis memang.....
Bagaimana mungkin seorang yg berkenan dihati Allah dapat jauh secara tiba-tiba?
eh..Brooor... tidak ada orang yg menjadi gemuk dalam waktu semalam gara-gara makan es cream atau makan coklat. proses itu berlangsung membutuhkan waktu. kekeroposan rohani selalu dimulai dari akumulasi korosi yg kecil sehingga menibulkan kebocoran besar yg orang lain tidak tahu.
Tak dapat dibantah bahwa dosa akan melahirkan dosa, dosa yg dianggap sepele akhirnya berkembang menjadi raksasa.
Aplikasi:
Pernahkah kita mengganggap ringan tanggung jawab yg Tuhan percayakan ?
dengan spontan kita bisa saja berkilah ah itu...sudah umum, perkara biasa, masalah kecil, tidak perlu dipersoalkan.
Tetapi Allah menilai bahwa lari dari tanggung jawab adalah bentuk PENYELEWENGAN peran, PERKARA yg berimplikasi luas bahkan menghancurkan hidup sendiri. Lari dari tanggungjawab sama dengan menghentikan peranan manusia sebagai mitra kerja Allah secara sengaja & terang terangan.
Kita sering berpikiran bahwa 24 jam sehari & 7 hari dalam seminggu: hanya 2 jam saja milik Tuhan - untuk kebaktian digereja selebihnya bebas kita kelola sendiri. Padahal 24 & 7 hari seminggu sepenuhnya milik Tuhan yg harus dikelola secara bertanggungjawab
Melayani Tuhan sering dikonsepkan ada di dalam gereja saja, sehingga menyebut melayani partimer atau fulltimer adalah tidak tepat. Seharusnya semua orang adalah hamba Tuhan yg harus bertanggungjawab penuh fulltime untuk Tuhan.
Konsep keseimbangan (takaran nilai sama banyak) tak akan dapat menjawab seluruh persoalan tanggungjawab kita. kapan harus belajar, kapan melayani Tuhan, kapan bekerja, mengurusi rumah tangga dll menjadi rancu, jika standarnya adalah takaran berimbang. Allah menuntut semuanya harus dipertanggungjawabkan tuntas:
solusinya adalah skala prioritas tanggungjawab. apapun yg kita lakukan kita lakukan untuk Tuhan.
Termasuk kesibukan dalam pelayanan tidak dapat dijadikan alasan untuk mengabaikan pentingnya keluarga.
Banyak hamba Tuhan yg menjadikan dirinya sebagai pria JARUMSUPER (jarang dirumah suka pergi) dengan alasan yen ora ubet...ora ngliwet. Pelayanan yg tidak dikondisikan sebagai panggilan Tuhan (sebagai karir) memang akan melelahkan karena disibukkan dengan urusan mencari periuk nasi dalam pelayanan.
Brian Dyson, mantan eksekutif Coca Cola, pernah menyampaikan presentasi yang sangat menarik. “Bayangkan hidup itu seperti pemain akrobat dengan lima bola yang dilempar melayang ke udara. Anda bisa menamai bola itu dengan sebutan: 1.Pekerjaan/karir. 2. Keluarga. 3. Kesehatan. 4. Sahabat. 5. Semangat.
Anda harus menjaga semua bola tetap di udara dan jangan sampai ada yang terjatuh. Kalaupun situasi mengharuskan anda melepaskan salah satu di antara ke lima bola tersebut, lepaskanlah pekerjaan karena pekerjaan adalah bola karet. Pada saat anda menjatuhkannya, suatu saat ia akan melambung kembali, namun empat bola lain: keluarga, kesehatan, sahabat dan semangat adalah bola kaca. Jika anda menjatuhkannya, akibatnya bisa sangat fatal!
Jika hal ini terjadi saya sarankan Ibu-ibu, Zus....segera membunyikan kentongan peringatan pertama, sebelum Tuhan yg akan memukul kentongan untuknya!
Nyatakan bentuk pengabdian kita dengan pelayanan prima & berkualitas. Tidak ada tanggungjawab terlalu kecil yg boleh saja diabaikan. karena tanggungjawab meyimpan tujuan Allah yg harus kita perankan selama didunia ini
Kegagalan mengemban tanggungjawab saat ini menjadi memicu kehancuran masa depan.
Tuhan Yesus berkata: bermula dari kesetiaan tanggungjawab sekarang ini Allah sedang mempersiapkan tanggungjawab lebih besar untuk kita.
Ingat kesalahan satu dapat menambahkan kesalahan lain yg lebih besar!
II. Kentongan dua kali pukulan" THOOK.....THOOOOOOK" : ayat.4
Awas bahaya membiarkan keinginan tidak terkendali!
Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.
Saat itu waktu hari menjelang petang, dan Daud baru bangun dari pembaringannya. Dan dia keluar bukan untuk menyibukkan diri dengan tugas pemerintahan. eh...malah sedang mengambil kesempatan untuk mengintip orang yg lagi mandi!
“tampak kepadanya dari atas lantai istana itu seorang perempuan sedang mandi” (2 Sam. 11:2).
ia demikian menikmati presentasi vulgar dan membiarkan matanya berpesta melihat setiap lekuk tubuh Betsyeba, sampai dia tidak bisa menolak untuk segera mendapatkannya.
Imannya telah dikalahkan oleh iminnya sendiri!
Dicobai bukan dosa. tetapi meyerah pada pencobaan itu dosa!
Betsyeba bukannya tidak bersalah. Dia mungkin tidak sengaja menggoda Daud, tapi dia tidak hati-hati dan bijaksana. Nekat mandi dan bertelanjang dihalaman rumah, kemungkinan besar bisa dengan jelas terlihat diatas loteng tetangga. Ini kan mengundang masalah. Seharusnya dia bisa mandi ditempat tertutup. Berbahaya dengan sengaja atau tidak mempertontonkan kecantikan tubuh diluar zona privat dampaknya mereka yg diluar servis areapun berhasrat menikmatinya, betuuuuuul......
sudah tahu kelemahan laki-laki ada dimatanya dan kelemahan wanita pada telinganya.
Sehingga banyak laki-laki disebut mata keranjang atau mata buaya artinya banyak wanita yg senang menjadi pecinta binatang!
Wanita juga sama sudah tahu hanya rayuan gombal amoh, ngapusi, lemus tetap aja telinganya menikmati bujukan untuk maju terus pantang mudur..
Laki-laki perlu kaca mata kuda, wanita juga butuh tutup telinga.
Aplikasi:
Pada dasarnya keinginan yg tak terkendali tidak usah menunggu datangya stimulan vulgar dari luar, apa saja dapat diasosiasikan negatif: apalagi gambar, film, perkataan, penampilan orang yg berbau negatif. pasti membuatnya mana tahan.......
Benarkah sebagian wanita tidak menyadari liarnya kelemahan seorang pria adalah matanya?
Realitanya memang pria dan wanita saling membutuhkan. Saat ini perhatikan saja mode busana wanita yg dengan sengaja menampakkan aura kewanitaan didepan umum tanpa rasa malu, tanpa menyadari sikapnya merupakan stimulan langsung yg sangat mungkin bagi orang lain untuk berbuat tidak senonoh. Pria-pria sehat akan menikmati hal itu sementara wanita-wanita cantik bertanya WHAT CAN YOU SEE.... pria-pria pasti menjawab : YES I CAN LOOK YOU veri nice thank.s you, more zus......
Dunia modern ini memanfaatkan kelemahan psikologis manusia yg mau pamer lekuk tubuh dengan model fashion yg makin hari makin terbuka, semakin hari tambah naik keatas, membutuhkan sedikit bahan kain supaya silir dengan makin banyak lubang anginnya.
bagai gayung bersambut air segar....ikan akan menemukan tempatnya di air
jika kita dengan sengaja menyediakan diri sebagai habitat tumbuhnya rumput liar...
awas berbahaya: kita sedang dijalur radius tidak aman....
Ibu-ibu.. kalau bapak-bapak matanya tak dapat mengindari melihat pemandangan itu, berarti masih normal dan sehat.
Solusinya siapkan kaca mata kuda kalau berjalan bersamanya. atau
Sebelum itu terjadi berlarut-larut segera bunyikan kentongan dua kali...itu tandanya ada bahaya dengan keiinginan yg tidak terkendali.
III. Kentongan tiga kali pukulan" THOOK...THOOOOK...THOOOOOOK:
Awas bahaya menyalahgunakan kepercayaan!
Perhatikan bagaimana dominasi kata perintah secara berulang-ulang yg digunakan Daud!: menyuruh, memerintah, mengatur siasat dari perkara seksual sampai kematian seseorang.
Lihatlah realita kemerosotan moral Daud yg dimulai dari sikap meninggalkan tanggungjawab, kepribadiannya tidak terkendali, skandal seksual, siasat jahat sampai pembunuhan.
Awas bahaya ! Dosa melahirkan dosa.....kesalahan kecil berubah pelanggaran luar biasa.
Jabatan/kekuasaan/pangkat tidaklah dosa tetapi menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan diri sendiri adalah berbahaya!
Jabatan terhormat, kekayaan, ketenaran berpotensi besar menggoda kita untuk bersikap rakus mengembangkan hasrat yg jahat dimana kepentingan sendiri menjadi dimutlakkan mengalahkan kepentingan yg lebih luas.
Sadarlah bahwa kemakmuran justru menjadi lebih berbahaya dibanding penderitaan. Karena dengan penderitaan orang justru menjadi makin mengenal Tuhan dengan benar, hidup bersandar pada Tuhan. Namun dengan kemakmurannya manusia dapat berbuat apa saja mengeksploitasi lingkungan atau orang disekitarnya untuk kepuasan pribadi. Tuhan menilai sebagai perbuatan yg tidak menyenangkan hatiNya.
Daud seorang yang berkenan dihati Tuhan harus menanggung penderitaan batin yg ditulisnya dalam Mazmur, kehilangan relasi pribadi dengan Tuhan seperti mencampakkannya dalam dunia orang mati, ia sangat tertekan, dibayangi ketakutan tiada henti. Dosa itu telah memukulnya sekeras-kerasnya!
Aplikasi:
Tidak ada seorangpun yg kebal terhadap dosa bahkan bagi kita yg menyuarakan peringatan terhadap bahaya dosa sekalipun. harta....wanita...tahta adalah berkat sekaligus dapat berubah menjadi ancaman nyata bagi semua.
Kekuasaan dapat menjadi faktor pendorong orang untuk berbuat korup.
kekayaan dapat menggoda orang untuk membeli kenikmatan yg liar.
Kecantikan...ketampanan..kepandaian, hikmat, ketenaran berpotensi pamer yg menenggelamkan kemuliaan Tuhan.
Jika kita berada pada puncak karir maka tidak ada seorangpun yg berani membunyikan kentongan untuk memperingati Anda. jadi bersiaplah memukul sendiri kentongan Anda. atau Allah yg akan memukulnya.
Semua bentuk dosa dapat terjadi jika kita berada diradius bahaya
Tidak ada dosa kecil, dosa besar atau dosa tanggung, semua dosa harus dibayar dengan pukulan yg sekeras kerasnya, semuanya melukai hati Tuhan, Tuhan berterus terang tidak senang dengan perbuatan dosa! Walaupun tersedia anugerah pengampunan namun kita tidak perlu menunggu jatuh lagi dalam dosa yg sama setiap hari.
Pencobaan tidaklah dosa...godaan tidak juga dosa tetapi menuruti godaan berujung pada dosa.
kita tidak dapat melarang burung terbang diatas kepala namun kita dapat melarang burung bersarang diatas kepala kita.
Awas bahaya, jika berada pada radius tidak aman!!!
Jangan ragu memukul kentongan sekeras-keranya sampai hati kita mendengar dan mematuhinya sebelum Tuhan sendiri yg akan memukul kentongan sebagai tanda hukuman.
Kentongan adalah sistem peringatan dini yg penting untuk diletakkan ditempat yg mudah dijangkau: dirumah, ditempat pelayanan dan dihati kita.
supaya kita kembali menjadi pribadi yg berkenan dihatiNya. GBU