Hidup ini bukan panggung sandiwara namun Realita yg sarat dengan perjuangan tanpa henti setiap hari. Menjadi seorang pemenang sejati tidak pernah terjadi secara kebetulan atau bernasib baik. Seorang juara bukanlah mereka yg tidak pernah mengalami kegagalan namun selalu memacu spiritnya dengan bekerja keras, memandang kedepan, terus berlatih dengan pantang menyerah oleh berbagai rintangan.
Dalam dunia tinju kita mengenal istilah Knocked down dan Knocked out:
Knocked down: apabila si petinju dipukul jatuh oleh lawannya namun masih sanggup bangkit lagi melanjutkan pertandingan sebelum hitungan ke sepuluh
Knocked out: apabila si petinju dipukul jatuh oleh lawannya dan tidak tidak berdaya kembali melanjutkan petandingan setelah melewati hitungan kesepuluh sehingga ia dinyatakan kalah.
Belajar dari Yohanes Markus yg awalnya sempat terpukul kalah atau gagal dalam pengabdiannya kepada Tuhan namun jalan berikutnya ia dapat tampil cemerlang dengan segudang prestasi yg dicatat dengan tinta emas oleh Alkitab.
Bagaimana caranya mengubah kegagalan yg berujungkan keberhasilan?
Kisah para rasul 15 : 35-41
Perselisihan antara Paulus dan Barnabas
15:35 Paulus dan Barnabas tinggal beberapa lama di Antiokhia. Mereka bersama-sama dengan banyak orang lain mengajar dan memberitakan firman Tuhan. 15:36 Tetapi beberapa waktu kemudian berkatalah Paulus kepada Barnabas: "Baiklah kita kembali kepada saudara-saudara kita di setiap kota, di mana kita telah memberitakan firman Tuhan, untuk melihat, bagaimana keadaan mereka." 15:37 Barnabas ingin membawa juga Yohanes yang disebut Markus; 15:38 tetapi Paulus dengan tegas berkata, bahwa tidak baik membawa serta orang yang telah meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka. 15:39 Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam , sehingga mereka berpisah dan Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus. 15:40 Tetapi Paulus memilih Silas, dan sesudah diserahkan oleh saudara-saudara itu kepada kasih karunia Tuhan 15:41 berangkatlah ia mengelilingi Siria dan Kilikia sambil meneguhkan jemaat-jemaat di situ.
Kisah ini mencatat perselisihan anatara Paulus dan Barnabas mengenai seorang hamba Tuhan muda bernama Yohanes Markus (keponakan Barnabas) yg telah dianggap Paulus lari dari panggilan Tuhan.
Siapakah Yohanes Markus?
Ibu Yohanes Markus bernama Maria, kelihatannya adalah orang berada, dari golongan atas, dan Kristen; pasti rumahnya cukup besar untuk menampung agak banyak orang. Ia mempunyai lebih seorang pembantu, dan rumahnya digunakan tempat berkumpul oleh masyarakat Kristen pada zaman rasul-rasul, bahkan pada masa-masa penganiayaan (Kisah 12:12
Kolose 4 : 10 menjelaskan bahwa Yohanes Markus adalah keponakan Barnabas, rekan sekerja Paulus. Sebagai paman sekaligus tokoh Kristen utama di jemaat rasuli waktu itu, tentu Barnabas telah memberikan pengaruh positif tentang pelayanan kepada pemuda Yohanes Markus. Oleh karena itu tidak heran apabila akhirnya Yohanes Markus mengambil keputusan penting untuk bergabung dalam team pelayanan Paulus dan Barnabas dalam pekabaran Injil Paulus yg pertama.
Berubah pikiran
Kisah rasul 13 : 13 . bahwa Yohanes Markus meninggalkan team pelayanan di Pamfilia, ia memutuskan untuk pulang kembali ke rumahnya, Yohanes Markus merasa bahwa di rumahnya dia merasakan aman tentram tidak susah seperti di pelayanan dengan kata lain ia gagal memenuhi panggilan pelayanannya sementara ditengah jalan. Hal ini membekas dalam diri rasul Pulus sehingga ia berselisih tajam dengan Barnabas mengenai Yohanes Markus. Barnabas yang sabar berpendapat untuk memberi kesempatan yang kedua buat Yohanes Markus, sedangkan Paulus dengan tegas mengatakan bahwa akibat kesalahannya itu Yohanes harus menanggung konsekuensinya, Paulus kurang berkenan mengajak Yohanes Markus kembali. Yohanes Markus. Paulus bependapat - dalam pekerjaan Tuhan, sekali gagal ya tetap gagal, tidak ada kesempatan yg kedua bagi Markus. Dengan demikian team pelayanan terbagi dua, Paulus memilih Silas lalu pergi ke Siria sedangkan Barnabas bersama Yohanes Markus berlayar ke Siprus. KPR 15: 35-46
Reaksi Yohanes Markus
Yohanes Markus memang pernah gagal ,namun tidak lama berselang, ia berubah pikiran dan menyadari bahwa keputusannya keliru. Sekarang ia merekomitmen untuk kembali lagi di pelayanan bersama Barnabas.kali ini benar-benar bertekad untuk melayani, apapun konsekuesinya
Sebagai hasilnya:
II Tim 4:9-11, “Berusahalah supaya segera datang kepadaku, karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia kemari, karena pelayanannya penting bagiku.” Akhirnya Paulus mengakui pelayanan Yohanes Markus. Yohanes Markus berhasil membuktikan komitmen dan kesungguhan hatinya. Sama sekali tidak ada tulisan yang menyatakan bahwa Yohanes Markus sakit hati dan mengabaikan pesan Paulus, walaupun saat itu Paulus sudah dalam keadaan tua dan hampir dihukum mati.
Buah karya Markus dapat kita nikmati sekarang yaitu: injil Markus Injil yg tertua dari keempat Injil yg ada.
Rasul Petrus bahkan menyebut Markus sebagai anak rohaninya (IPetrus 5:13)
Jadi: Seorang juara bukanlah orang yg tidak pernah gagal; seorang juara adalah orang yg tak pernah berhenti mencoba.
Empat langkah mengubah kegagalan menuju kebehasilan:
Evaluasi diri dan mengakui dengan tulus semua kesalahan dan kegagan di masa lalu - pegang teguh janji Tuhan dalam I Yohanes 1: 9
Mencoba lagi kesempatan berikutnya dengan memohon belas kasihan dan penyertaan Tuhan
Meningkatkan kemantapan pelayanan dengan belajar secara langsung dari rasul Petrus yg tidak asing dengan kegagalan namun diberi kesempatan kedua oleh Tuhan Yesus. Papias bapa gereja abad pertama menyatakan bahwa Yohanes Markus telah mencatat semua kata--kata Petrus mengenai Yesus yg ia ingat, kemudian dimasukkan kedalam Injil yg ia tulis - 16 Pasal singkat tentang pekerjaan Tuhan Yesus yg full action
Bertekun dengan penuh semangat sampai akhir. Menurut tradisi, Yoahes Markus pergi ke Mesir dan menjadi pelopor gereja Coptic Mesir yg masih (minoritas yg sangat diperhitungkan di Mesir) sampai sekarang. Di Mesir inilah akhirnya Markus menjadi martir ketika sekelompok orang Alexandria yg tidak menyukai pemberiataan Injil., menjerat leher Markus dan menyeretnya keliling kota tahun 68 AD.