Kadang beban persoalan tidak cukup kuat dibawa hanya dengan kedua tangan, karena kita harus memikulnya diatas pundak dengan berjalan sedikit terengah-engah. Bukan berarti, Allah tidak tahu dan tidak ikut merasakannya. Setiap orang harus tetap memikul bebannya masing-masing, besar atau kecilnya bukanlah ukuran yg perlu dipersoalkan. Selama manusia masih hidup, selama itu semua orang akan mengambil peran memikul beban.
Bagaimanakah kita dapat belajar mengatasi berbagai persoalan hidup setiap hari tanpa harus merasa dibebani.
Belajarlah dari pengalaman Zhang Da !
Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melakukan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 Milyar penduduk China. Pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa yang Zhang Da perbuat maka merekapun memutuskan untuk menganugerahkan penghargaan Negara yang Tinggi kepadanya.
Tepatnya 27 januari 2006 , di propinsi Jiangxu, kota Nanjing, serta disiarkan secara Nasional ke seluruh pelosok negeri.
Kisah ini dimulai pada tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh mamanya yang tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras.
Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan papanya yang tidak bisa bekerja dan tidak bisa berjalan, serta sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggung jawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan uantuk papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obatan yang pasti tidak murah.
Ia adalah salah satu sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini.
Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah. Hidup harus terus berjalan,tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggung jawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya.
Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang tidak bisa ia makan dan mana yang bisa ditolerir olehnya.
Setelah pulang sekolah di siang hari dan sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya.
Hidup seperti ini ia jalani selama 5 tahun tetapi badannya tetap sehat , segar dan kuat.
Zhang Da merawat papanya yang sakit.
Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan kasih.
Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara untuk mengatasi semua ini. Ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui buku bekas yang ia beli.
Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi/suntikan kepada pasiennya.
Setelah ia rasa mampu, ia nekad untukmenyuntikkan papanya sendiri.
Orang bisa bilang apa yang dilakukan adalah perbuatan nekad, sayapun berpendapat demikian. Namun jika kita memahami kondisinya maka saya ingin katakan adalah anak yang cerdas yang kreatif dam mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang dialami dalam hidupnya.
Ketika mata pejabat,pengusaha, dan orang penting yang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju pada Zhang Da, pembawa acara bertanya kepada kepadanya,”Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana atau apa yang kamu butuhkan sampai lulus kuliah, pokoknya apa yang kamu mimpikan sebut saja. Karena di sini ada banyak pejabat, pengusaha orang terkenal yang hadir yaang apsti membantumu untuk mewujudkannya.
Setelah terdiam beberapa saat , lalu dengan suara bergetar iapun menjawab,”Aku mau mama kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu papa, aku bisa cari makan, mama kembalilah!” Demikian Zhang Da bicara dengan penuh harap.
.
Banyak pemirsa menitikkan air mata karena sangat terharu, tidak menyangka apa yang keluar dari bibirnya.
Mengapa ia tidak meminta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak meminta sejumlah uang,
Mengapa ia tidak minta rumah yang dekat rumah sakit,
Mengapa ia tidak minta kabelece yang bisa membantunya.
Sementara ibunya memilih jalan untuk melarikan diri dari masalah, cari jalan yg enak dan mudah. Anak ini berani menghadapi persoalan yg seolah-olah jauh lebih besar dari kaspasitasnya. .
Tidak semua orang dewasa bisa sekuat dan secerdas Zhang Da dalam mensiasati kesulitan hidup.
Namun dari setiap kita telah dikarunia Tuhan kemampuan dan kekuatan istimewa untuk menjalani ujian di dunia.
Sehebat apapun ujian yang dihadapi pasti ada jalan keluarnya. Dalam setiap kesulitan ada kemudahan.
Apakah anda atau saya hari ini, mengalami beban persoalan yang lebih berat atau seberat dari seorang Zhang Da?
Itulah saatnya kita harus lebih bersemangat, kerja keras, lebih kreatif dan tak pernah lelah untuk memikul beban
Lari dari persoalan tidak akan pernah menyelesaikan masalah.
Merasa bisa, hanya menghiptonis diri saja!
Menyerah kalah dengan keadaan bukanlah watak kita!
Percayalah bahwa kita adalah orang yg tepat untuk memikul beban yg tepat dengan ukuran diri sendiri karena Tuhan sendiri telah menimbang bahwa:
Pencobaan yg kita alami adalah pencobaan-pencobaan biasa yg pasti tidak akan pernah melebihi kekuatan kita!
Anda pasti bisa.....
Anda pasti mampu..
Anda pasti berhasil hari ini
Jangan pernah ada kekuatan yg dibiarkan menahan laju kemajuan hidup Anda hari ini.
Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yg mengasihi Dia yaitu bagi kita yg terpanggil sesuai dengan rencanaNya. amin...amin.....amin
Bagaimanakah kita dapat belajar mengatasi berbagai persoalan hidup setiap hari tanpa harus merasa dibebani.
Belajarlah dari pengalaman Zhang Da !
Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melakukan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 Milyar penduduk China. Pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa yang Zhang Da perbuat maka merekapun memutuskan untuk menganugerahkan penghargaan Negara yang Tinggi kepadanya.
Tepatnya 27 januari 2006 , di propinsi Jiangxu, kota Nanjing, serta disiarkan secara Nasional ke seluruh pelosok negeri.
Kisah ini dimulai pada tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh mamanya yang tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras.
Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan papanya yang tidak bisa bekerja dan tidak bisa berjalan, serta sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggung jawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan uantuk papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obatan yang pasti tidak murah.
Ia adalah salah satu sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini.
Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah. Hidup harus terus berjalan,tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggung jawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya.
Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang tidak bisa ia makan dan mana yang bisa ditolerir olehnya.
Setelah pulang sekolah di siang hari dan sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya.
Hidup seperti ini ia jalani selama 5 tahun tetapi badannya tetap sehat , segar dan kuat.
Zhang Da merawat papanya yang sakit.
Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan kasih.
Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara untuk mengatasi semua ini. Ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui buku bekas yang ia beli.
Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi/suntikan kepada pasiennya.
Setelah ia rasa mampu, ia nekad untukmenyuntikkan papanya sendiri.
Orang bisa bilang apa yang dilakukan adalah perbuatan nekad, sayapun berpendapat demikian. Namun jika kita memahami kondisinya maka saya ingin katakan adalah anak yang cerdas yang kreatif dam mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang dialami dalam hidupnya.
Ketika mata pejabat,pengusaha, dan orang penting yang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju pada Zhang Da, pembawa acara bertanya kepada kepadanya,”Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana atau apa yang kamu butuhkan sampai lulus kuliah, pokoknya apa yang kamu mimpikan sebut saja. Karena di sini ada banyak pejabat, pengusaha orang terkenal yang hadir yaang apsti membantumu untuk mewujudkannya.
Setelah terdiam beberapa saat , lalu dengan suara bergetar iapun menjawab,”Aku mau mama kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu papa, aku bisa cari makan, mama kembalilah!” Demikian Zhang Da bicara dengan penuh harap.
.
Banyak pemirsa menitikkan air mata karena sangat terharu, tidak menyangka apa yang keluar dari bibirnya.
Mengapa ia tidak meminta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak meminta sejumlah uang,
Mengapa ia tidak minta rumah yang dekat rumah sakit,
Mengapa ia tidak minta kabelece yang bisa membantunya.
Sementara ibunya memilih jalan untuk melarikan diri dari masalah, cari jalan yg enak dan mudah. Anak ini berani menghadapi persoalan yg seolah-olah jauh lebih besar dari kaspasitasnya. .
Tidak semua orang dewasa bisa sekuat dan secerdas Zhang Da dalam mensiasati kesulitan hidup.
Namun dari setiap kita telah dikarunia Tuhan kemampuan dan kekuatan istimewa untuk menjalani ujian di dunia.
Sehebat apapun ujian yang dihadapi pasti ada jalan keluarnya. Dalam setiap kesulitan ada kemudahan.
Apakah anda atau saya hari ini, mengalami beban persoalan yang lebih berat atau seberat dari seorang Zhang Da?
Itulah saatnya kita harus lebih bersemangat, kerja keras, lebih kreatif dan tak pernah lelah untuk memikul beban
Lari dari persoalan tidak akan pernah menyelesaikan masalah.
Merasa bisa, hanya menghiptonis diri saja!
Menyerah kalah dengan keadaan bukanlah watak kita!
Percayalah bahwa kita adalah orang yg tepat untuk memikul beban yg tepat dengan ukuran diri sendiri karena Tuhan sendiri telah menimbang bahwa:
Pencobaan yg kita alami adalah pencobaan-pencobaan biasa yg pasti tidak akan pernah melebihi kekuatan kita!
Anda pasti bisa.....
Anda pasti mampu..
Anda pasti berhasil hari ini
Jangan pernah ada kekuatan yg dibiarkan menahan laju kemajuan hidup Anda hari ini.
Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yg mengasihi Dia yaitu bagi kita yg terpanggil sesuai dengan rencanaNya. amin...amin.....amin