Persiapan Untuk Terbang Tinggi
Seorang pilot pesawat tempur Amerika yang kini menjadi pembicara terkemuka O. Madino mengatakan “ Hidup  kita sama layaknya seperti sebuah Mission untuk menerbangkan pesawat  tempur ke teritori musuh”. Dalam misi tempur, seorang pilot akan  mendapat briefing yang detil dan lengkap sebelum take off mengenai,  peta, titik-titik bahaya yang harus dihindari dan rute yang mesti  ditempuh agar ia bisa kembali dengan sukses.  Maka seharusnya dalam hidup ini, kita pun perlu membutuhkan briefing  yang seperti itu. Sudahkah kita mendapatkan briefing yang seperti itu?  Sayangnya dalam kehidupan nyata yang justru jauh lebih kompleks dan  lebih rumit ini kita malah tidak pernah memperolehnya. Oleh karena  itulah, Persiapan untuk Terbang Tinggi ini dapat menjadi semacam  briefing yang kita perlukan untuk dapat terbang dengan aman, lancer,  tepat dan mencapai sukses.
Sebagaimana layaknya perjalanan,  kita perlu melakukan berbagai persiapan. Mulai dari memilih kendaraan  yang tepat, menyiapkan perlengkapan dan perbekalan yang harus kita bawa  dan seterusnya. Semakin jauh dan sulit keingingan yang akan kita capai,  maka persiapan yang harus kita lakuka akan semakin detil dan lebih  teliti pula. Begitu juga sebaliknya, semkin dekat dan mudah tujuan yang  kita tetapkan, maka persiapan dan perlengkapannya pun akan semakin  sederhana. Disini berlaku hukum  “High Risk, High Return”. Semakin tinggi dan semakin jauh tujuan yang  kita tetapkan, maka semakin beresiko tinggi dan semakin sulit  pencapaiannya, tetapi semakin besar dan manis pula buahnya. Sehingga  terserah anda, mau memilih yang tinggi atau yang rendah atau juga yang  sedang-sedang saja.
Nah, bagian yang terpenting  dan sekaligus fundamental untuk mencapai berbagai keberhasilan baik secara materi, sukses dalam usaha maupun relasi keluarga  adalah sikap. Boleh dibilang ini inti dari Briefing yang kita perlukan.  Seperti ungkapan yang mengandung kebenaran universal “Tebarkankanlah  sikap maka kita akan menuai tindakan. Terbarkanlah tindakan maka kita  akan menuai kebiasaan. Tebarkanlah kebiasaan maka kita akan menuai karakter.  Dan terbarkanlah karakter maka kita akan menuai nasib”. Bayangkan jika  kalimat tersebut kita baca secara terbalik maka akan berbunyi seperti  ini “Nasib kita adalah buah dari sikap kita, maka mana mungkin kita  bernasib baik jika kita tidak pernah memeriksa kembali sikap kita untuk  dapat memastikan bahwa sikap kita itu benar-benar mendukung nasib baik  yang kita impikan, bukan malah menghambatnya.
Apa yang dimaksud dengan sikap? Apa perbedaan sikap dengan perilaku? Secara sederhana bisa digambarkan, sikap adalah cara kita melihat  atau memandang segala sesuatu secara mental, sedangkan perilaku adalah  buahnya. Sikap seperti akar tanaman, ia tidak terlihat karena berada di  dalam tanah, sedangkan perilaku adalah batang tanamannya yang terlihat  secara kasat mata. Sikap dan perilaku selalu sejajar dan sebangun. Jika  sikap kita terhadap sesuatu adalah A, maka sudah dipastikan bahwa  perilaku kita juga akan A. Tidak mungkin sikap kita A menghasilkan  perilaku B atau C.
Sekarang mari kita masuk ke inti  pembahasan. Sedikitnya ada 7 sikap yang dimilki oleh orang-orang yang  sukses, baik di tingkat nasional maupun tingkat global. Sehingga, dengan  memiliki ketujuh sikap berikut ini secara kualitas kita telah bergabung ke dalam komunitas ekslusif yang beranggotakan para juara di tingkat dunia.
Ketujuah sikap itu adalah :
1. Percaya pada diri sendiri
2. Melihat yang terbaik pada orang lain
3. Melihat adanya kesempatan di mana-mana
4. Berfokus pada solusi
5. Kerinduan untuk memberi
6. Kegigihan
7. Pertanggungjawaban pribadi atas hidup
