Abangku sayang , ingatlah pada Amsal 15 ( Cerita Humor )
Krist  dan Pacarnya ( A) adalah Naposo di suatu Gereja HKBP sangat aktif dlm  mengikuti kegiatan-kegiatan Naposobulung ( Pemuda), baik rohani maupun  kegiatan-kegiatan lainnya. Mereka selalu bekerja sama di dalam  menjalankan kegiatan- kegiatan di Naposo,
“tiada Krist tanpa ( A )”  at...au “Ada A ada Krist”,demikian ungkapan teman-teman Naposo yang  lain. Teman-teman Naposo yang lain sering mengolok-olokan dan  menjodohkan mereka berdua, mereka hanya tersenyum saja. Sampai pada  suatu hari, sehabis mengikuti latihan menyanyi ( Koor ) Sabtu Sore,  mereka mengikut Rapat Naposo , yang diadakan di samping gereja. Sepulang  dari Rapat Naposo, hari belum begitu malam,Krist akan mengantarkan A  pulang kerumah dengan motornya. boncengan naik motor,
Krist : “ ( A ), bagaimana kalau kita makan dulu di Cawang?”
(A) : “Terserah kamu saja Krist.”
Setelah makan,
Krist : “( A), bagaimana kalau kita jalan-jalan dulu? Malam ini kan malam minggu besok hari libur.”
(A) : “Terserah kamulah Krist.”
Motor  melaju dari cawang ke arah pantai utara, Krist menarik laju motornya  dengan kencang , dengan maksud agar ( A) dapat lebih erat memengang /  memeluk ari belakang ,wah asyik boncengan sambil berpelukan , sampai  disana banyak mobil-mobil lain memarkirkan kendaraannya di tepi pantai,  demikian pula Frans memarkir kendaraannya di tepi pantai, mereka turun  dari motor, duduk-duduk sajad pinggir pantai sambil mendengarkan musik,  bercerita dari satu hal ke hal yang lain, hingga akhirnya mereka  kehabisan bahan untuk bercerita lagi.
Krist & (A ) berdiam  diri sambil mendengarkan alunan musik. Lalu… tiba-tiba…. Krist  meletakkan tangannya di atas paha (maaf diatas pangkuan) ( A), tetapi  Irene hanya diam saja, beberapa detik kemudian ‘si tangan’ tsb bergerak  beberapa inci (hanya beberapa inci) dan ( A )…menggumam “Mmmm… Krist,  Ingatlah pada Amsal 15″.
Setelah mendengarkan perkataan Irene  tentang Amsal 15, walaupun tidak tahu atau lupa akan isinya, Frans  langsung menarik tangannya, ia merasa disadarkan seketika itu juga.
Krists :”Maafkan saya.”
( A ) : “Tak apa”
Mereka  pulang. Di rumah, Frans langsung masuk kamar & mengambil kitab  suci, membuka Amsal 15, isinya : “teruskanlah, jalanmu sudah benar.”
ha.....ha...ha....ha......