Beberapa sahabat ada yang meminta cerita tentang Cinta. Hmm... semoga  cerita ini bisa sedikit memahami tentang luasnya pemahaman cinta.
 Cerita, "Cinta dan Waktu"
 Dahulu kala, ada sebuah pulau kecil dengan berbagai macam kehidupan.  Kebahagiaan, Kesedihan, Pengetahuan, dan Cinta, serta Emosi-Emosi yang  lain, tinggal di pulau ini.
 Suatu hari, Emosi mengetahui bahwa pulau itu akan tenggelam. Setiap  orang kemudian bersiap-siap untuk meninggalkan pulau itu, kecuali Cinta.  Cinta bersikeras bahwa dia akan tinggal di pulau itu hingga menit  terakhir.
 Beberapa hari kemudian, ketika pulau itu hampir tenggelam, Cinta  berpikirkan untuk meminta bantuan. Pada saat itu, ia melihat Kekayaan  lewat dengan sebuah kapal besar.
 Cinta bertanya: "Kekayaan, maukah Anda membawa saya bersama Anda?"  Kekayaan berkata: "Tidak, kapalku penuh dengan emas, perak dan harta  lainnya. Tidak ada ruang untuk Anda." Lalu Cinta melihat Kesombongan  sedang di atas sebuah kapal yang sangat megah dan bertanya:  "Kesombongan, tolong bantu saya! "
 Kesombongan berkata: "Saya tidak bisa membantu Anda. Anda basah kuyup dan dan hanya akan mengotori kapal saya yang indah. "
 Ketika Kesedihan lewat, Cinta meminta bantuan: "Kesedihan, biarkan saya  pergi dengan Anda." "Oh, saya sangat sangat sedih, saya hanya ingin  sendirian!" jawab Kesedihan.
 Ketika Kebahagiaan lewat, karena terlalu gembira, ia tidak mendengar  saat Cinta memanggilnya minta tolong. Tiba-tiba, sebuah suara memanggil:  "Kemarilah, Cinta. Saya akan membawa Anda bersama saya.” Dia adalah  seorang bapak tua. Cinta sangat bersuka cita karena harapannya terwujud  hingga lupa untuk menanyakan nama orang tua tersebut. Ketika mereka  sampai di darat, orang tua itu telah pergi.
 Cinta sangat berterima kasih dan bertanya kepada orang tua yang lain  siapa nama orang tua yang telah menyelamatkan dirinya tadi. "Namanya  adalah Waktu," Pengetahuan menjawab. "Waktu?" Cinta bertanya, "Mengapa  Waktu berkehendak untuk menolong saya?"
 Pengetahuan tersenyum: "Itu karena hanyalah Waktu, satu-satunya yang dapat memahami betapa besarnya Cinta itu”.
 (Di Posting Oleh : BaoYuan 粱寶榞)
 ~~~
 Sahabat, dalam tulisan Salim A Fillah menyatakan bahwa CINTA, SEBUAH KATA KERJA.
 Erich Fromm mengatakan, ”Cinta merupakan seni.”, tulisannya dalam ”The  Art of Loving”, ”Maka cinta memerlukan pengetahuan dan perjuangan.  Sayang, pada masa ini cinta lebih merupakan masalah dicintai (to be  loved), bukan mencintai (to love) atau kemampuan untuk mencintai.
 Ya persoalannya cinta menjadi tidak sederhana, karena cinta dalam latar  pikir kita adalah persoalan ’dicintai’. Bahwa cinta bukanlah gejolak  hati yang datang sendiri melihat paras ayu atau jenggot rapi. Bahwa,  sebagaimana cinta kepada Allah (Tuhan), yang tak serta merta mengisi  hati kita, setiap cinta memang harus diupayakan. Dengan KERJA. Dengan  pengorbanan, dengan air mata, dan bahkan darah...
 Disini kalimat seorang suami yang suatu hari mengadu untuk bercerai  menjadi tidak relevan, ”Aku sudah tak mencintaimu lagi.” Justru karena  kau tak mencintainya lagi, maka cintailah dia. Karena cinta adalah kata  kerja. Lakukanlah kerja jiwa dan raga untuk mencintainya. Kerjakan cinta  yang kumaksudkan agar kau temukan cinta yang kau maksudkan.
 Seorang istri yang menerima seorang lelaki dengan keterpaksaan juga tak  mempan, ”Aku tidak mencintainya.” Engkau bisa memilih. Untuk mencintai  atau membenci. Dan dalam keaadaan kini, mencintai adalah pilhan yang  lebih masuk akal. Bukan perasaan itu. Mungkin ia memang belum hadir.  Yang kumaksudkan adalah sebuah kerja untuk mencintai. Karena cinta  adalah kata kerja.... Kata Salim A Fillah dalam bukunya Jalan Cinta Para  Pejuang.
 Jadi,... Hanya Waktu yang bisa memahami seberapa besar anda memperjuangkan Cinta kepada pasangan hidup anda...