Cerita, ”Batu, Kerikil dan Pasir”
Seorang  profesor filsafat ketika sedang memberikan kuliah mengeluarkan  sebuah  botol mayones yang sudah kosong. Kemudian ia mengeluarkan  beberapa batu  yang kemudian diisikannya ke botol itu. Ketika sudah dua  batu  diisikan, sudah tak ada tempat lagi bagi batu ketiga. Ia bertanya  pada  mahasiswanya apakah botol itu sudah penuh? Mahasiwanya mengiyakan.
Kemudian   ia mengambil kerikil kecil. Dimasukkannya kerikil itu ke botol dan   botol itu dikocok-kocoknya. Kerikil-kerikil itu akhirnya masuk bergulir   memenuhi ruang di antara batu-batu itu. Sekali lagi ia bertanya apakah   botol itu penuh? Mahasiswanya menjawab ya. Lalu profesor itu mengambil   pasir dan menuangkannya ke botol. Setelah botol itu  diguncang-guncangkan  beberapa kali, pasir itu masuk mengisi ruang yang  masih tersisa  memenuhi botol.
~Author Unknown~
Sahabatku,  botol ini  mengibaratkan hidup Anda. Batu-batu ini adalah hal-hal yang  paling  penting dalam hidup anda yaitu , keluarga, kesehatan, anak-anak  Anda.  Kerikil-kerikil ini adalah hal-hal lain yang juga penting dalam  hidup  Anda, misalnya pekerjaan, pengetahuan, ketrampilan Anda. Pasir  adalah  hal-hal lain seperti hobby dan kesenangan Anda. Bila Anda  memasukkan  kerikil dan pasir terlebih dahulu maka tak ada ruang lagi  buat batu.
Begitu  juga dengan hidup Anda. Bila Anda  mencurahkan seluruh energi dan waktu  Anda untuk hal-hal yang kecil,  materi, kedudukan, kesenangan, maka Anda  tak mempunyai ruang lagi untuk  hal yang benar-benar penting dalam hidup  Anda.
Berikan  prioritas pada hal yang terpenting. Beri perhatian  pada isteri atau  suami dan anak-anak Anda. Dan jangan lupa berikan pula  waktu bagi Dia,  Sang Pencipta kita, karna pertemuan dan ridho-Nyalah,  tujuan utama  kita.
Jangan khawatir Anda akan tetap punya waktu  untuk  pekerjaan dan kesenangan Anda, karena hal-hal itu hanyalah kerikil  dan  pasir saja.