Alpukat - Cegah Stroke & Bikin Awet Muda
REDAKAN HIPERTENSI & CEGAH STROKE 
Alpukat  termasuk buah-buahan yang mengandung lemak tinggi (sekitar  6,5  persen), tapi lemak tersebut merupakan lemak tak jenuh tunggal  oleat,  yang lazim disebut omega-9. Lemak jenis ini mampu menurunkan  kelebihan  “kolesterol jahat” LDL secara efektif, terutama jika kita juga   membatasi konsumsi lemak jenuh. Hasilnya akan nyata kalau makan alpukat   dibarengi dengan mengurangi makanan gorengan dan bersantan, serta   daging berlemak, dan kuah mengandung lemak gajih
Efektivitas  alpukat menurunkan kadar “kolesterol jahat” juga dipacu  kandungan  seratnya yang tinggi. Serat larut dalam alpukat akan menyerap  kelebihan  “kolesterol jahat” dan membuangnya bersama sampah makanan.  Sebuah  alpukat ukuran sedang mengandung serat 10 gram. Menyantapnya  sebuah  saja sudah memenuhi 40% kecukupan asupan serat sehari. 
Alpukat kaya mineral kalium.  Separuh alpukat ukuran sedang mengandung  548 mg kalium, 15 persen  lebih tinggi dari kandungan kalium dalam  sebuah pisang. Kalium dapat  meredakan tekanan darah tinggi, mengontrol  debar jantung, dan menjaga  kesehatan sistem saraf.
Kombinasi “lemak baik”, serat, dan  kalium membuat alpukat mampu  mencegah serangan penyakit akibat  hipertensi dan kelebihan kolesterol,
khususnya stroke dan penyakit  jantung. Penderita diabetes pun dapat  memetik manfaat tersebut untuk  memangkas risiko sama, yang sering  merupakan komplikasi. 
Gara-gara  kaya lemak, alpukat sering dituduh sebagai penyebab  kegemukan. Padahal  itu tidak benar. Kalau pola makan kita sudah sarat  kalori, makan  alpukat atau makanan apa pun tentu mudah menambah berat  badan. Jika  pola makan kita baik, makan alpukat tidak perlu jadi  masalah. Apalagi  alpukat mengandung lemak yang menyehatkan. 
ANTIKERIPUT & BIKIN AWET MUDA 
Kendati  tidak banyak, alpukat cukup mengandung vitamin A dan  klorofil. Di  dalam lemaknya tersimpan banyak vitamin E. Kombinasi  vitamin A,  klorofil, dan vitamin E sebagai antioksidan terbukti menjaga  kulit  penduduk Meksiko tampak kenyal dan segar meski telah berumur.  Jarang  pula yang terserang kanker. Mereka amat gemar makan saus alpukat   (guacamole), seperti kebiasaan kita makan sambal di sini. 
Kandungan  kaliumnya yang tinggi menjadikan alpukat buah pembentuk  basa. Dalam  teori Food Combining, makanan pembentuk basa melindungi  sel-sel tubuh  dari serangan radikal bebas, sehingga tidak mudah rusak.  Dampak paling  nyata dari sel yang terjaga adalah wajah tampak awet muda.  Nah, rugi,  kan, kalau kita tetap menjauhi alpukat? 
Mata sering berkunang-kunang dan kepala pening?  Periksakan ke dokter.  Jika benar kita menderita kurang darah (Hb  rendah), jangan ragu makan  alpukat. Di dalam alpukat terdapat zat besi  dan zat tembaga, yang  berperan penting dalam pembentukan darah segar  dan mencegah anemia  akibat kurang gizi besi. Magnesium dan kalsiumnya  membantu menjaga  kesehatan tulang. 
Alpukat baik bagi ibu hamil.  Kandungan asam folatnya amat dibutuhkan  janin, agar otak dan tulang  belakangnya dapat tumbuh sehat sempurna.  Satu buah sedang alpukat  mengandung 114 mkg asam folat, sudah memenuhi  30 persen kecukupan asam  folat harian yang dianjurkan. 
Selain asam folat,  kandungan vitamin B-kompleks lain yang tersimpan  dalam alpukat adalah  vitamin B6. Penting untuk mengontrol fungsi sistem  saraf. Rendahnya  konsentrasi vitamin B6 dalam darah mudah menimbulkan  mual-mual pada  trimester pertama kehamilan. Nah, makan alpukat pada  pra-kehamilan dan  selama hamil dapat mencegah mual karena ngidam. 
Belakangan  sejumlah ilmuwan menemukan fakta baru. alpukat sarat  glutation,  senyawa fitokimiawi alami non-gizi yang berkhasiat. Glutation  merupakan  antioksidan kuat pengusir beragam kanker, khususnya kanker  mulut dan  tenggorokan, serta mencegah serangan jantung.
Dibandingkan  dengan pisang, apel, blewah, maupun anggur, kandungan glutation dalam  alpukat 3 kali lipatnya. 
Beta-sitoterol  adalah senyawa fitokimiawi lain yang ditemukan dalam  alpukat. Lemak  nabati merupakan bagian “lemak baik”, khasiatnya  menurunkan seluruh  jenis lemak darah yang dapat memicu penyakit akibat  gangguan pembuluh,  khususnya stroke dan serangan jantung.
Beta-sitosterol  akan menormalkan kadar “kolesterol jahat”, trigliserida,  maupun total  lemak darah. Jumlahnya mencapai 4 kali lipat dibanding  yang terdapat  dalam pisang, apel, anggur, maupun blewah.
sumber :Wied Harry Apriadji, Praktisi Gizi & Kuliner