Satu hari, seorang ayah yang berasal dari keluarga kaya membawa anaknya
dalam satu perjalanan keliling negeri dengan tujuan memperlihatkan pada si anak
bagaimana miskinnya kehidupan orang-orang disekitarnya...
Mereka lalu menghabiskan beberapa hari di sebuah rumah pertanian
yang dianggap si ayah dimiliki oleh keluarga yang tergolong sangat miskin.
Setelah kembali dari perjalanan mereka, si ayah menanyai anaknya :
"Bagaimana perjalanannya nak?".
"Perjalanan yang hebat, yah".
"Sudahkah kamu melihat betapa miskinnya orang-orang hidup?,"
Si bapakbertanya.
"Oh tentu saja," jawab si anak.
"Sekarang ceritakan, apa yang kamu pelajari dari perjalanan itu,"
kata si bapak.
Si anak menjawab :
"Saya melihat bahwa kita punya kolam renang yang panjangnya sampai pertengahan taman kita,
tapi mereka punya anak sungai yang tidak ada ujungnya.
Kita mendatangkan lampu-lampu untuk taman kita,
tapi mereka memiliki cahaya bintang di malam hari.
Teras tempat kita duduk-duduk membentang hingga halaman depan,
sedang teras mereka adalah horizon yang luas.
"Kita punya tanah sempit untuk tinggal,
tapi mereka punya ladang sejauh mata memandang.
Kita punya pembantu yang melayani kita,
tapi mereka melayani satu sama lain.
Kita beli makanan kita,
tapi mereka menumbuhkan makanan sendiri.
Kita punya tembok disekeliling rumah untuk melindungi kita,
sedangkan mereka punya teman-teman untuk melindungi mereka... :) "
Ayah si anak hanya bisa bungkam....
Lalu si anak menambahkan kata-katanya :
"Ayah, terima kasih sudah menunjukkan betapa MISKIN-nya kita... ".
-> Bukankah itu adalah perspektif yang sangat indah?.
Membuat kita bertanya-tanya apa yang akan terjadi
bila kita semua mengucap syukur untuk semua yang kita miliki,
daripada kuatir tentang apa yang tidak kita miliki.
Hargailah setiap hal yang kita miliki,
Hargai setiap teman anda dan tolong mereka
dengan memberi kesegaran baru yang baik thd cara pandang
dan paradigma mereka,
Ingatkan dan saling meneguhkan keimanan,
Untuk kehidupan yang lebih berkwalitas.
"Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus,
bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya,
supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya."
*2 Kor 8:9*
"Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu,
karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh.
Dan bersyukurlah."
*Kol 3:15*
God Bless You.. "+"