10 KEBIASAAN JELEK DALAM BERPACARAN


Asal Serobot
Melihat teman-teman semua udah punya pacar, mulailah serti cacing kena abu, nagak bisa tenang, habis belum dapet. Apalagi umur tambah hari tambah tua, lalau mau gimana lagi. Nah yang cowok sih ngak gitu masalah, yang jadi soal sih yang cewek, kadang ortu itu kelihatannya “jahat” gitu loh, ia mendesak terus anaknya supaya punay pacar; tetapi giman sih belum ada yang naksir, kalau belum cocok sih lain cerita, artinya udah banayk yang naksir. Atau sebaliknya, si ortu dulu-dulunya suka milih, sehingga membuat si cowok satu persatu, nah sekarang diajak maju lagi orang-orang udah males. Itu sebabnya, sekarang , terserah deh, asal aad yang coba aja gitu ,. Langsung mau, ini namny asal serobot, kebiasaan yang jelek sih, namun giman lagi?

Suka tempat remang-remang
Pacaran sering diidentikkan dengan remang-remang, katanya romantis, padahal di tempat itu banyak nyamuk. Tapi orang yang sudah asyik berpacaran, ia bakal ngak inget akan nyamuk itu, padahal kalau waktu hendak bobo, ada seekor nyamuk saja, jengkelnya bukan main. Dan herannya temapt remang-remang itu biasanya sepi dan bagi oaring yang pacaran di sanalah tempat yang paling baik, tidak ada gangguan. Tetapi hati-hati loh ya, manusia sih ngak ganggu, tetapi ada setannya, tau sendirilah. Yang pasti saking pengin ke tempat sepi, kadang ada yang milih ke kuburan, nah waktu itu hati-hati deh dengan yang namanya kunang-kunang, nagak ada apa-apa sih, cuma ya, kadang membuat anda merinding.

Nempel seperti Perangko
Kebiasaan jelek orang pacaran juga adalah mereke selalu bersama, nempel seperti perangko. Beda sekali dengan waktu belum berpacaran, kalai ini seakan-akan untuk menunjukkan kesetiaannya, maka mereka tidak boleh dipisain. Bahakan hanya gara salah satunya tidak bersedia mengikuti suatu kegiatan, maka secaar otomatis kedua-duanya tidak ikut lagi. Aktifitas dan keaktifan mereka didalam suatu lembaga atau hal kerohanian menjadi berkurang, akibatnya mereka hanya terlihat menyendiri berdua.

Suka pegang-pegangan
Sentuhan/pegangan juga merupakan isyarat cinta, pegang-pegangan sih ngak masalah, misalnya untuk membantu pasangan kita menyeberang jalan atau tatkala berjalan berduaan. Masalhanya adalah kalau terjadi gerak-gerik pegang-sana-sini, anda tahulah sendiri apa yang dimaksud. Hal negatif bakal muncul karena kesensitifan wilayah tubuh tertentu yang bakal membawa ransangan terhadap seseorang sehingga ia gagal mempertahankan diri terhadap kesucian di masa pacarannya.

Cemburu buta
Seseorang itu kalo cemburu, membuktikan bahwa ia cinta; sebab kalo ia tidak mencintai peduli amat ama orang itu. Namun kalo cemburunya kelewatan itu yang menjadi malapetaka. Pacaran menjadi beban, tidak ada suka-citanya. Mengapa saya katakana demikian? Karena kehidupan dan gerak gerik anda dipantau terus, ngbrol ama lawan jenis salah, terima telpon orang salah, diantar pulang oleh teman juga ngak boleh, apa lagi dilirik. Wah, tentu sangat menderita pacaran yang cemburu buta ini.

Sering pulang malem
Heran sekali, orang yang sedang pacaran itu tidak kenalk waktu. Sewaktu dibangku kuliah ataupun di dalam situasi kerja, orang merasa bahwa hari-harinya sanagt sulit dilalui, namun pada waktu sedang pacaran, waktu yang dilalaui tanpa disadarinya. Itu sebabnya malam minggu , yang dikatakan malam panjang itu terasa pendek sekali. Tidak jarang terjadi kalau mengajak nonton sang pacar, pulangnya pada telat ampe tengah malem.


Suka bertengkar
Orang juga merasa heran terhadap mereka yang sedang di mabok asmara, seperti kita ketahui merka kadang tersenyum manis, tetaopi kadang juga menangis. Mengapa? Karena biasnaya mereka yang bercinta itu sangat sensitif, halus seperti benang sutra, jadi harus benar-benar trust each other, kalo ngak bisa pusing kepala. Bertengkar sih sebenarnya Norman, namun kalo saban hari bertengkar, maka perlu dipertanyakan? Jangan-jangan pilihan anda keliru.

Masih lirik orang lain
Orang yang pacaran juga banyak menghadapi godaan, apalagi mereka yang pacarannya long distance atau jarak jauh. Kadang komunikasinya ngak lancar, apalagi adanya perbedaan waktu. Itu sebabnya kalau mereka yang pacarannya long distance, abila tidak avoid temptation maka mereka bakal buyar di tengah jalan. Mengapa? Sebab waktu kesendirian, ada lirikan sana sini, belum lagi dilirik sana sini. Apabila tidak hat-hati maka sang pacar segera diserobot orang lain.

Berfoya foya
Gengsi merupakan kelemahan yang sering terjadi pada masa pacaran. Apalagi pada masa-masa perjuanagan untuk menarik perhatian si sang pacar. Banyak sekali yang rela dikorbankan demi mendapatkannya. Oleh sebab itu, berapapun biaya yang diperlukan, baik makan-makan di restoran, tamasya ke pantai, atau nonton film yang mahal tidak menjadi soal. Padahal sebelumnya orang tersebut terkenal pelit sekali, tetapi berhadapan dengan sanag pacaar dan keluarganya, berupa menjadi berfoya-foya.

Lupa diri
Pada waktu berpacaran seseorang dapat lupa diri, dunia dipikir hanya milik berdua sehingga tidak mau perduli dengan keadaan sekitar, yang penting mereka menikmati kesenangan. Yang sangat parah adalah apabila yang lagi pacaran itu tidak menyadari bahwa mereka masih dalam masa pacaran...Lupa bahwa mereka belum boleh melakukan yang lebih.

Saran saya, gunakan masa berpacaran untuk saling mengenal pribadi, bukan mengenal tubuh. Isi masa pacaran dengan hal-hal positif, melakukan kegiatan sosial, kegiatan kerohanian, belajar kelompok, dll, niscaya kesucian pria dan wanita, kesucian masa berpacaran bisa dijaga.