Betapa rumitnya orang Kristen menterjemahkan penyembahan dalam realita hidup. Penyembahan sering dianggap sebagai sikap eksklusif orang-orang tertentu yg berhasil mendirikan tatanan ibadah lebih khusuk atau bermutu dari orang lain.
Penyembahan sering dimengerti sebagai sikap hati yg sungguh-sungguh dibarengi dengan ekspresi fisik berkobar-kobar atau harus jatuh tersungkur meniarapkan diri atau rentetan seruan kata-kata sorgawi secara berulang-ulang. Bahkan ekstremnya penyembahan sering dikejar dari nilai kepuasan pengalaman emosional walaupun yg dijadikan alasan adalah kepuasan hati Tuhan.
Adakah standar kepuasan Allah terhadap penyembahan kita?
Jangan salah: Allah tidak pernah mendudukkan pribadiNya selalu dehidrasi akan pujian manusia, walaupun kita tidak menyembah Dia tetap adalah Allah yg TERPUJI , RAJA SEGALA RAJA, YANG MULIA , eksistensiNya tidak akan jatuh karena minimnya penyembahan kita atau martabatNya terangkat karena usaha penyembahan kita.
Hati-hati dengan EKSTRIMISME PENYEMBAHAN yg memaksakan pengalaman pribadi dengan unsur emosional & ekspresinya menganggap sebagai penyembahan yg benar !
Apakah penyembahan kepada Allah itu sebagai perkara yg sangat rumit untuk kita jangkau, berdiri sendiri terpisah dari relevansi hidup sehari-hari?
Perhatikan bagaimana Tuhan Yesus mengajarkan DESAIN SEDERHANA PENYEMBAHAN !
we worship You
“Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembahnya dalam roh dan kebenaran.” (Yohanes 4:24).
Menyelidiki kata “menyembah”, = “proskuneo”(Yunani) , yang berarti “sujud mencium”, Dalam Alkitab penyembahan selalu dikaitkan dengan orang yang berlutut atau bersujud, bahkan dengan muka sampai ke tanah. Berarti kita harus melupakan diri kita seluruhnya total memberi hormat pada Allah. Sekali lagi bukanlah aktivitas yg terpisah atau meditasi tertentu saja namun penyembahan adalah totalitas hidup kita
Apa itu menyembah dalam Roh dan kebenaran?
1. "Menyembah dalam roh" adalah totalitas hubungan pribadi dengan Allah
kata roh: pneuma (Yunani) secara umum dapat di-intepretasikan beragam:
Roh, Roh Kudus , Roh (Allah) , Roh (Tuhan) , Roh (kebenaran), Roh (Kristus) , manusia (roh) , (jahat ) semangat , semangat (umum), (Yesus sendiri) Roh . Jika dipaksakan menurut arti kamusnya (leksikon) maka artinya akan menjadi semakin jauh dari konteknya. Pelajari konteks pembicaraan dengan pendekatan secara lugas supaya intepretasi & sikap kita menjadi tepat seperti harapan Tuhan. kata "roh" ini
Dikontraskan dengan penyembahan lahiriah, tradisi nenek moyang, digunung Gerizim, di Yerusalem
Dikorelasikan dengan menyembah Bapa dimana Tuhan Yesus yg menjadi pusat perhatiannya.( kata: Percayalah kepada-Ku.)
4:21
Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem
4:23
Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebabBapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
Orang Samaria menyembah sangat ekspresif dengan semangat menyala-nyala, full power di Gunung Gerizim. Orang Yahudi menyembah dengan aturan ritual & hukum-hukum yg ketat di Yerusalem sehingga mematikan spirit penyembahan.
Tuhan Yesus mencari penyembah benar yang menyembah dalam roh dan kebenaran!
Apa arti menyembah dalam roh : artinya tidak ada hubungannya sama sekali ekspresi phisik, dengan upacara keagamaan yg lahiriah, lambang-lambang ,atau dibatasi dengan ruang atau waktu tertentu. Menyembah merupakan urusan ROHANIAH - HUBUNGAN PRIBADI dengan ALLAH, bukan perdebatan tentang tata cara (cara nenek moyang), tempat Gunung Gerizim atau Yerusalem), ekspresi dan segala variannya..
Ketegasan yg hendak disampaikan Tuhan adalah: untuk dapat menyembah Tuhan, kita harus merubah sikap hati, menyembah harus menjadi prioritas hidup, menyembah Tuhan adalah TUJUAN hidup. Dalam kekristenan tidak ada hal lain lagi yang lebih berarti kecuali hubungan kita dengan Allah dalam Tuhan Yesus. Jelaslah menyembah dalam roh mengarahkan kita pada sikap hidup dalam realitas hubungan dengan Tuhan .
Penyembahan harus berasal dari hubungan yang intim terus-menerus dengan Tuhan. Penyembahan adalah urusan dari roh manusia ke Roh Allah secara tidak terbatas
Aplikasi:
Yang harus dibangun untuk menjadi penyembah Allah dalam roh adalah kualitas hubungan pribadi dengan Allah. Karena penyembahan adalah buah dari eratnya hubungan pribadi, penyembahan pasti mengalir dari mereka yg mempunyai hubungan baik dengan Allah.
Penyembahan bukanlah aktivitas rumit yg jauh dari relevansi keseharian kita. Penyembahan adalah dinamika roh kita yg secara terus menerus , dimana saja & kapan saja, saat melakukan aktivitas apa saja tidak boleh terputus dengan roh Allah. Segala aktivitas kita yg terpusat kepada Allah adalah bentuk penyembahan. Tanpa harus dikomando, tidak perlu didorong-dorong seharusnya roh kita sanggup mengalir tanpa henti memberikan pujian, kemuliaan, ucapan syukur, penyembahan kepada Allah. Jadi menyembah bukan pada saat kita sedang persekutuan pribadi dengan Tuhan atau lagi praise & worship di gereja saja. Setiap hari & setiap waktu, dimana saja kapan saja seharusnya adalah aktivitas praise and worship kita kepada Tuhan. Hidup ini adalah "worship live presentasi on"
2. Menyembah dalam kebenaran: Totalitas pengenal pribadi Allah
4:22
Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
Ini jelas menunjukkan bahwa ibadah harus disertai pengenalan atau pengertian yang benar!
Mengapa orang Samaria dikatakan tidak mengenal Allah? Karena mereka memotong Kitab Suci. Dari seluruh Perjanjian Lama mereka hanya mengakui / menerima Pentateuch (= 5 kitab Musa, yaitu Kejadian - Ulangan)
Calvin: berkata “Unless there be knowledge, it is not God that we worship, but a phantom or idol” (= tanpa pengertian, maka bukan Allah yang kita sembah, tetapi setan atau berhala).
Contoh kongkrit penyembahan:
waktu Yesus mengunjungi Betania untuk terakhir kalinya. Sudah pasti tempat yang dikunjungi Yesus adalah rumah Lazarus, Maria dan Marta, yang merupakan tempat penuh dengan keramahan. Yesus mengasihi mereka, dan mereka mengasihi Dia. Dalam kunjungan ini, Marta seperti biasanya, sibuk mempersiapkan hidangan-hidangan. Tetapi Maria mendemonstrasikan penyembahan yang begitu indah. Dia meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu murni. Buat Maria cara ini adalah cara paling praktis untuk menyatakan kasih dan syukurnya kepada Yesus, yang beberapa hari sebelumnya membangkitkan saudaranya, Lazarus dari matinya.
Penyembahan melibatkan hubungan (relationship), kasih dan rasa bersyukur. Perlu dicatat juga bahwa minyak narwastu itu mahal harganya. Bahkan begitu mahalnya sampai-sampai Yudas mengkritiknya. Memang dalam penyembahan ada harga yang harus dibayar, bahkan sangat mahal, yaitu seluruh hidup.
Aplikasi:
Pengenalan kita kepada Allah jauh lebih penting daripada menggugat tentang ekspresi, sikap, tata cara, liturgi. Jadi adalah salah jika yg paling dinantikan Tuhan saat kita ke gereja hanyalah penyembahan saja titik. ini adalah sepenggal kebenaran dan harus diluruskan!, karena kedewasaan pengenalan kita menjadi basis penyembahan yg benar kepada Allah. Jangan katakan tidak penting atau kurang bernilai Pemberitaan Firman Allah karena penyembahan itu tidak berdiri sendiri . Penyembahan adalah totalitas hidup, integral bukan partial. Orang yg mengenal Pribadi Allah dengan benar pastilah dapat menyembahNya secara benar. Sejauh mana pengenalan pribadi kita tentang Allah akan berbanding lurus dengan kualitas penyembahan kita.
Pengenalan kita pada Allah akan membentuk apresiasi, motivasi, tujuan tujuan bahkan sasaran peyembahan menjadi tepat,
Sebelum kita dapat menyembah Allah dengan benar, kenalilah Allah dengan benar dari firmanNya sendiri bukan dari pengalaman emosional orang atau dogmatika yg dibuat manusia.
Ibadah di gereja adalah sebagaian kecil saja dari sikap penyembahan yg sesungguhnya. Allah tidak meminta sebagaian dari harta, waktu atau hidup kita, Dia meminta semuanya, yg paling baik dan selamanya. Prioritas yg sangat besar, paling utama bahkan alasan hidup segala umat dapat dikerjakan oleh siapa saja, kapan saja dimana saja dan dalam aktivutas apa saja. Itu adalah esesensi totalitas penyembahan.
Sekali lagi penyembahan bukan tindakan abstrak , ruwet, ekskulsif yg kita sendiri tidak mengerti relevansinya dengan panggilan hidup kita.
Sederhanakan penyembahan kita dengan menyembah Allah dalam roh dan kebenaran! dalam relaita sehari hari dengan cara:
Memangun RELASI dari roh kita kepada Roh Allah
Membangun PENGENALAN pribadi Allah.
Allah mencari orang-orang yg menyembahNya dalam roh dan kebenaran
Mengubah konsep penyembahan manusiawi menjadi penyembahan yang Ilahi, menghidupkan penyembahan yg konseptual menjadi aktual secara radikal, membalikkan penyembahan yg minimal menjadi total.
GBU